Hidayatullah.com—Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry di Riyadh hari Senin (4/1/2016) guna membahas sejumlah masalah, termasuk interfensi Iran atas urusan negara-negara Arab, menyusul pembakaran Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran.
Dilansir Arab News Rabu (6/1/2016), dalam pernyataan pers yang dikeluarkan menyusul pertemuan itu, Shoukry berkata, “Kami (Mesir) membuat keputusan untuk memutus hubungan dengan Iran 27 tahun lalu, disebabkan situasi pada saat itu.”
“Kami menolak campur tangan Iran dalam masalah-masalah dalam negeri Kerajaan [Arab Saudi]. Kami telah menekankan dalam banyak kali bahwa kami berdiri tergak bersama saudara-saudara kami di Kerajaan ini dan negara-negara Teluk lainnya. Kami tegaskan sekali lagi, seperti yang sudah kami lakukan sebelumnya, dan kami akan terus menganggap urusan keamanan Kerajaan ini adalah bagian integral dari keamanan Mesir dan keamanan Mesir merupakan bagian integral dari keamanan Kerajaan ini,” kata Shoukry.
Baca juga: Dukung Saudi, Qatar Ikuti Negara Arab Tarik Dubes dari Iran
Mesir sempat membuka hubungan dengan Teheran di era Presiden Muhammad Mursy lewat kerjasama bidang pariwisata, bahkan presiden Iran ketika itu, Mahmud Ahmadinejad, berkunjung ke Kairo menemui Mursy. Namun, rencana kerjasama itu ditinjau ulang setelah mendapat protes dari sejumlah kalangan di Mesir, termasuk dari kelompok Salafy. Setelah Mursy dilengserkan dari kursi kepresidenan pada Juli 2013, Kairo tidak terdengar lagi melakukan kontak dengan Teheran.*