Hidayatullah.com– Eksponen alumni Universitas Andalas (Unand) Padang memandang, reklamasi Teluk Jakarta sama sekali tidak dibutuhkan oleh negara ini.
“Indonesia memiliki ribuan pulau, bahkan masih banyak yang belum berpenghuni. Tidak ada urgensinya menambah pulau dengan reklamasi,” tegas salah seorang inisiator gerakan “Alumni Universitas Andalas Menolak Reklamasi Teluk Jakarta”, Pedri Kasman kepada hidayatullah.com Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Seandainya pun reklamasi ini dibutuhkan, maka itu kata mereka harus dilakukan oleh negara. Negara harus punya kendali penuh, bukan seperti sekarang yang dikendalikan oleh korporasi.
Baca juga: Gerakan Alumni Universitas Andalas Tolak Reklamasi Teluk Jakarta
“Pulau hasil reklamasi harus menjadi milik negara. Begitu praktik reklamasi yang kami tahu di banyak negara. Kedaulatan negara ini jangan digadaikan pada korporasi kakap pemilik modal,” ungkapnya.
Sikap penolakan atas reklamasi Teluk Jakarta itu, ungkapnya, mereka ambil dengan penuh kesadaran, didorong oleh rasa cinta akan bangsa dan NKRI tercinta ini.
“Kami yang berhimpun adalah pribadi-pribadi alumni, tidak melibatkan institusi baik Universitas Andalas sebagai perguruan tinggi maupun Ikatan Keluarga Alumni Unand. Keterpanggilan kami adalah bagian dari tanggung jawab intelektual sebagai lulusan salah satu perguruan tinggi negeri tertua di luar Jawa,” paparnya.
Baca: Alumni ITB Desak Presiden Batalkan Pencabutan Moratorium Reklamasi
Ia mengatakan, sejak diinisiasi dua hari yang lalu, saat ini sudah ada sekitar 500 orang yang bergabung dalam gerakan “Alumni Universitas Andalas Menolak Reklamasi Teluk Jakarta”.
Gerakan ini katanya akan terus berjalan dan mereka yakin akan bisa menghimpun ribuan alumni lainnya yang mengambil sikap yang sama.
Nanti mereka akan menyampaikan petisi sikap penolakan atas reklamasi Teluk Jakarta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden Joko Widodo.*