Hidayatullah.com– Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memuji ekonomi Indonesia. Kata dia, ekonomi Indonesia saat ini berjalan dengan baik.
Menurut Christine Lagarde, hal itu didorong oleh konsumsi, investasi, dan ekspor yang dinilainya berjalan sangat baik.
Terkait itu, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan, tanggapan Christine Lagarde tadi masih terlalu umum.
Baca: Voyage to Indonesia, INDEF: Pemerintah Harus Cermati Agenda IMF
“Faktanya ekonomi Indonesia mulai terkejar oleh Malaysia yang tumbuh 5,8 persen, dan Filipina 6,6 persen,” ungkap Bhima.
Selain itu, tambahnya, konsumsi rumah tangga yang seharusnya menopang ekonomi pun stagnan tumbuh di 4,9 persen. Ini bukti ada yang salah dengan daya beli masyarakat, kata Bhima. Sepanjang 2017, tuturnya, toko ritel berguguran.
“Soal realisasi investasi memang tumbuh 13,1 persen, tapi penyerapan tenaga kerja yang dihasilkan justru berkurang 216 ribu orang. Investasi makin berkurang kualitasnya. Kemudian soal ekspor kita dominan ekspor komoditas mentah dan olahan primer. Nilai tambahnya rendah,” pungkasnya.* Andi
Baca: Peneliti INDEF Ungkap Mengapa Ekonomi Indonesia Tak Bisa Lari