Hidayatullah.com– Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi menyatakan, dalam kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Afghanistan beberapa waktu lalu, pihak Afghanistan menerima kontribusi atau peran serta Indonesia dalam perdamaian di negara yang sedang krisis tersebut.
“Dari pertemuan tersebut yang akan kita persiapkan segera adalah kontribusi kita untuk peace building (pembangunan perdamaian). Terutama dalam menyiapkan pertemuan ulama trilateral, antara Pakistan Indonesia dan Afghanistan,” ujarnya kepada wartawan usai pertemuan tertutup bersama Wapres dan pengurus MUI di Aula MUI, Jakarta, Selasa (06/03/2018).
Retno menambahkan, pertemuan tersebut sudah didahului dengan pertemuan bilateral para ulama Afghanistan dan Indonesia serta High Peace Council (HPC) pada November 2017 lalu.
Lebih lanjut, Retno menyampaikan bahwa kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah juga secara resmi sudah disampaikan Wapres pada saat Peace Conference yang mana Wapres hadir sebagai tamu kehormatan dala. konferensi tersebut.
“Sehingga peserta konferensi yg terdiri dari 24 negara dan organsiasi internasional akan paham akan ada pertempuan trilateral ulama di Indonesia,” pungkasnya.
Menurut Menlu, kenapa Indonesia diminta untuk menjadi juru damai karena Indonesia dinilai sebagai negara yang netral, negara yang tidak memiliki kepentingan langsung. Baik politik maupun ekonomi.
“Dan Indonesia adalah negara Muslim yang paling besar dan yang tak kalah pentingnya kita memiliki track record (rekam jejak) yang bagus di bidang diplomasi perdamaian.
Jadi semua elemen menjadikan Afghanistan meminta Indonesia untuk berkontribusi baik di bidang peace building maupun di peace proses,” jelasnya.* Zulkarnain