Hidayatullah.com—Dua pesepakbola Jerman asal Turki menemui Presiden Frank-Walter Steinmeier setelah mereka dihujani kritik menyusul foto yang menunjukkan keduanya berpose bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Partai penguasa di Turki saat ini, AKP, memasang foto kedua bintang sepakbola itu bersama Recep Tayyip Erdogan di saat negara itu akan menggelar pemilihan umum bulan depan.
Sebagian politisi Jerman mengatakan hal tersebut membuat Mesut Ozil dan Ilkay Gundogan meng-endorse Erdogan, yang mana dugaan itu dibantah oleh kedua bintang sepakbola itu.
Ozil, yang bermain untuk Arsenal, dan pemain Manchester City Gundogan memberikan seragam kesebelasan mereka yang dibubuhi tanda tangan kepada Erdogan dalam sebuah acara pekan lalu di London.
Keduanya sedang mempersiapkan diri untuk berlaga di ajang Piala Dunia di Rusia bersama tim Jerman, sementara Turki tidak lolos kualifikasi.
Federasi sepakbola Jerman DFB juga mengkritik pemain naturalisasi itu.
“Kedua pemain itu mengontak kami dan DFB dan ingin mengklarifikasi masalah ini,” kata pelatih Jerman Joachim Loew kepada reporter seperti dilansir BBC Ahad (20/5/2018).
Mereka menemui Presiden Steinmeier di istana kepresidenan di Berlin.
“Penting bagi keduanya untuk mengklarifikasi kesalahpahaman ini,” kata Presiden Jerman itu.
Steinmeier mengatakan bahwa Ozil mengatakan kepadanya bahwa dirinya berdiri bersama Jerman, sementara Gundogan menegaskan bahwa “Jerman jelas adalah negaraku dan timku.”
“Keduanya meyakinkan kami bahwa mereka tidak ingin mengirimkan sinyal politik apapun dengan tindakan tersebut,” kata Presiden DFB Reinhard Grindel.
“Mereka juga menyatakan bahwa mereka mendukung nilai-nilai [negara] kita di dalam dan di luar lapangan dan bahwa itu menjadi identitas mereka,” imbuh Grindel.
Menyusul hujan kritik atas pertemuan mereka dengan Erdogan pekan lalu, Gundogan mengeluarkan pernyataan pembelaan dirinya, Ozil dan Cenk Tosun –yang juga warga naturalisasi asal Turki.
“Apa kami harus bersikap tidak sopan terhadap presiden dari negara asal keluarga kami?” kata Gungodan.
“Apapun dalihnya, kami memutuskan untuk berbuat demikian dengan alasan kesopanan, dalam rangka menghormati lembaga kepresidenan dan akar Turki kami.”
Erdogan belum lama ini mengumumkan pemilu dini, yang akan digelar pada 24 Juni mendatang. Beberapa hari setelah mengumumkan pemilu dini tersebut, Erdogan bersama partainya AKP giat melakukan kampanye.*