Hidayatullah.com–Paus Kristen Koptik (Qibti) Mesir Tawadros II mengumumkan niatannya untuk menutup laman resminya di Facebook dan memanfaatkan waktunya dengan lebih baik, lapor kantor berita resmi MENA.
“Waktu adalah anugerah Tuhan paling berharga yang diberikan kepada kita setiap hari, dan kita harus menghunakannya dengan baik. Umat Kristiani harus menyakralkan waktunya, dan para rohaniwan harus mengabaikan semua [urusan keduniawian] sehingga seluruh hidupnya dikuduskan oleh Tuhan,” kata Tawadros di laman Facebook-nya seperti dikutip BBC Jumat (3/8/2018).
Menurut keterangan profil di laman tersebut –yang masih dapat diakses ketika laporan ini dibuat– Tawadros bergabung dengan Facebook pada Oktober 2009.
Pimpinan Gereja Koptik Orthodoks Mesir itu juga memberikan waktu satu bulan kepada para rohaniwan untuk menutup semua akun media sosial mereka dan menyerahkan seluruh waktu mereka hanya untuk kepentingan urusan kebiaraan mereka, lapor MENA.
Keputusan itu diambil menyusul kematian misterius seorang uskup di biara Anba Makar (St. Macarius) di Gubernuran Beheira, 60 mil dari Kairo pada hari Ahad 29 Juli.
Kematian Uskup Ephiphanius, 64, sedang diselidiki aparat berwenang sebagai kasus pembunuhan. Rohaniwan koptik itu ditemukan tewas dengan luka di bagian kepala.
Beberapa keputusan lain yang dikeluarkan Gereja Koptik Mesir menyusul kematian Uskup Ephiphanius yaitu:
-Tidak ada penerimaan biarawan baru selama satu tahun.
-Pentahbisan pendeta ditangguhkan selama tiga tahun.
-Anggota dari biara dilarang muncul di media.
-Mereka dilarang ke luar dari biara kecuali Gereja Koptik yang memerintahkannya.*