“PELANGI, pelangi, alangkah indahmu,
Merah, kuning, hijau, di langit yang biru,
Pelukismu agung, siapa gerangan,
Pelangi, pelangi, ciptaan Tuhan!”
(Abdullah Totong Mahmud)
Dimana-mana, pelangi memang mengagumkan, membahagiakan, termasuk di lokasi bencana sekalipun.
Itulah yang dirasakan para relawan saat menyaksikan bentangan pelangi di sela-sela tugas mereka melakukan pencarian korban bencana di Kelurahan Petobo, Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Baca: ‘Kampung Hilang’ di Petobo Palu, Diperkirakan Rumah Tenggelam
Ini desa yang “hilang ditelan bumi” akibat likuifaksi setelah gempa berkekuatan 7,4 SR menghantam Donggala, Palu, dan sekitarnya pada Jumat, 28 September lalu.
Gambar ini dijepret pada 12 Oktober 2018 sekitar pukul 15.00 WITA.
Kehadiran ciptaan Allah di langit Petobo itu serasa menghapus lelah para relawan.
“Saya langsung merasa terhibur di sela-sela lelah dan lunglainya selama tugas berhari-hari dan langsung diperlihatkan keindahan pelangi di atas tanah Petobo yang sangat-sangat mengerikan. Bangunan yang luluh lantak terendam oleh lumpur, sawah yang berpindah, dan puing-puing rumah yang berserakan. Ratusan bahkan ribuan jenazah yang terendam di dalamnya,” tutur Rahmat, anggota SAR Hidayatullah asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang turut menyaksikan pemandangan itu, kepada hidayatullah.com, Selasa (17/10/2018).
“Saya juga merasa bersyukur masih bisa menikmati dan melihat keindahan pelangi ciptaan Allah Subhanahu Wata’ala,” ungkap Rahmat. Alhamdulillah, Subhanallah.*
Berita gempa dan tsunami Palu bekerjasama dengan Dompet Dakwah Media