Oleh: Mohammad Fauzil Adhim
INSYAALLAH hari ini KH. Ma’ruf Amin akan berkunjung ke Pondok Pesantren Hidayatullah di Gunung Tembak. Ini merupakan kunjungan yang sangat bersejarah karena inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah Hidayatullah Gunung Tembak, beliau berkenan berkunjung.
Maka sudah sepatutnya sebagai kehadiran beliau disambut dan sebagai tamu, beliau dimuliakan. Begitulah akhlak santri kepada seorang ‘alim, dan seperti itulah akhlak tuan rumah kepada tamu.
Bahwa kedatangan beliau ke Gunung Tembak saat ini hampir pasti juga dalam kedudukan sebagai calon wakil presiden, di luar kedudukan beliau sebagai seorang ‘alim, itu persoalan yang berbeda. Justru ini sekaligus menjadi pembelajaran bagi kaum muslimin bahwa berbeda pilihan bukan penghalang untuk tetap memberikan sambutan yang baik dan menunjukkan adab yang baik.
Kita semua sudah sangat tahu melalui berbagai cuitan pribadi warga Hidayatullah, publikasi di majalah resmi milik Majalah Hidayatullah, bahwa konsekuensi dari mengikuti Ijtima’ ‘Ulama adalah mendukung pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, yakni Prabowo – Sandi.
Justru karena pilihan kita bukan alasan politik praktis, tetapi bentuk ketaatan kepada Ijtima’ ‘Ulama, maka kita harus senantiasa berusaha menunjukkan akhlak mulia sebagai seorang muslim sebagaimana telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah Muhammad ﷺ, para sahabat radhiyallahu ‘anhum, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan orang-orang shalih sesudahnya.
Inilah garis kita. Cawapres Sandiaga Uno sendiri senantiasa menunjukkan di berbagai kesempatan bagaimana beliau tetap menjaga akhlaknya, bahkan kepada orang-orang yang menghadangnya saat akan berkampanye. Maka kita tunjukkan pula akhlak yang baik kepada tamu, meskipun pilihan politiknya berbeda.
Lebih-lebih ketika yang datang adalah seorang ‘alim, maka sepatutnya kita tunjukkan penghormatan kita sebagai santri, sebagai warga Hidayatullah. Ikramdhuyuf (memuliakan tetamu).
Ingatlah bahwa pertimbangan pertama kita adalah agama; dienul Islam yang haq. Kita berakhlak sesuai tuntunan agama. Adapun soal Capres Cawapres, kita tetap memilih nomor urut 02. Insya Allah.*
IG @Mohammadfauziladhim