Hidayatullah.com– Mengantisipasi calon legislatif (caleg) jadi stres dan gila karena kalah di Pemilu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menyampaikan hasil Pemilu merupakan realitas politik yang mencerminkan kehendak rakyat.
“Karena itu para caleg hendaknya menerima hasil Pemilu dengan lapang dada dan jiwa besar,” nasihatnya saat dihubungi hidayatullah.com di Jakarta, pada Sabtu (20/04/2019).
Para caleg, kata Mu’ti, memiliki peranan penting dalam menyukseskan demokrasi. Karenanya mereka tidak perlu berkecil hati dengan hasil Pemilu.
“Sebagai umat beragama, para caleg hendaknya senantiasa betawakal kepada Allah. Hasil Pemilu adalah takdir yang terbaik dari Allah. Semua pasti ada hikmahnya,” kata dia.
Mu’ti mendorong para caleg yang gagal hendaknya dapat tetap optimis untuk mempersiapkan diri pada Pemilu yang akan datang atau menekuni profesi lain yang bermartabat dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Anwar Abbas, kepada para caleg, menyampaikan, KPU masih menghitung surat suara.
Karenanya ia mengimbau mereka menunggu hasilnya dan mempersiapkan diri menerima hasil keputusan KPU.
“Karena kalau tidak, hal ini tentu akan menjadi masalah. Bahkan karena beratnya beban mental yang mereka tanggung, bisa menyebabkan adanya gangguan jiwa,” ujarnya kepada hidayatullah.com pada Sabtu (20/04/2019) secara terpisah.
Untuk itu, ia mengimbau agar mereka selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata ‘ala dan betul-betul memahami dan meyakini dengan baik tentang konsep takdir. Sehingga apapun yang akan terjadi, mereka akan pasrah menerimanya.
“Karena jadi dan tidak jadinya kita menduduki satu jabatan itu, tidak bisa terlepas dari takdir. Tugas kita hanya bekerja dan berusaha. Keputusan tentang jadi dan tidak jadinya serta berhasil dan tidak berhasilnya kita dalam mencapai sesuatu pekerjaan atau jabatan, adalah ditentukan oleh Allah,” jelasnya.* Andi