Hidayatullah.com-Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel akan melakukan operasi militer terhadap Gaza ketika sudah siap.
“Tampaknya tidak ada pilihan selain meluncurkan operasi besar-besaran (di Gaza),” demikian pernyataan terbaru Netanyahu.
“Sepertinya tidak ada pilihan lain selain melakukan operasi besar-besaran,” demikian ancaman yang ia lontarkan sebelum meninggalkan Sochi untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia menyatan komitmennya itu di televisi Saluran 13 Israel.
Selasa sore, Netanyahu membatalkan kampanyenya di kota selatan Ashdod, setelah dua roket diluncurkan dari Gaza jatuh ke Israel.
Sebagai balasan, ‘Israel’ mengumumkan telah melakukan serangan udara 15 titik di Gaza, katanya dikutip AFP.
Pasukan Zionis Israel melaporkan telah menyerang titik-titik sasaram yang diklaim milik kelompok pejuang Hamas, Izzuddin al-Qassam.
Netanyahu terpilih sebagai perdana menteri Israel lewat pemilu yang digelar 9 April lalu. Meski telah merayakan “malam kemenangan pemilu yang luar biasa,” dan menyebut dirinya tak terkalahkan, ia gagal untuk membentuk pemerintahan baru, yang mengancam masa depannya sebagai perdana menteri. Tetapi, Benjamin Netanyahu gagal mencapai kesepakatan koalisi.
Kegagalan ini membuatnya memutuskan membubarkan parlemen agar jabatan perdana menteri tidak direbut oposisi yang berakhir dengan pemilihan ulang, Selasa (17/9) mendatang.
Di saat yang sama, di tengah kampanye pemilihan ulang, ia mencoba meraih simpati masyarakat dengan mencari musuh bersama, pejuang Hamas.
Dalam setiap Pemilu di Israel, pemerintah memainkan apa yang disebut ‘masalah keamanan’ sebagai bagian meraih simpati.*