Hidayatullah.com– Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat suara menanggapi tuduhan beberapa mobil ambulans berlogo Pemprov DKI Jakarta diamankan polisi diduga menyuplai batu untuk demonstran di Jakarta.
Anies mengatakan bahwa ada potensi fitnah dalam profesi tenaga medis tersebut.
Anies mengatakan, potensi fitnah itu ada karena cara kerja petugas medis yang luar biasa. Mereka bekerja ke tempat atau lokasi yang justru dijauhi oleh orang-orang lain.
Tuduhan bergulir baru-baru ini terkait Pemprov DKI Jakarta. Sejumlah akun Twitter mengunggah video yang memperlihatkan sejumlah personel kepolisian menahan dua mobil ambulans berlogo Pemprov DKI Jakarta.
Dalam video tersebut, pantauan hidayatullah.com, Kamis (26/09/2019), terdengar suara seseorang berkata, “Penyuplai batu untuk para pendemonstran.”
Akan tetapi, saat kedua ambulans tersebut dibuka pintu belakangnya, tidak terlihat ada batu yang dituduhkan. Hanya tampak sejumlah petugas berseragam merah dan bermasker khas petugas medis.
“Ini penyuplai batu ini ambulans ini,” masih terdengar suara seseorang dalam video tersebut. “Ini muka-mukanya ini penyuplai batu,” suara lain terdengar mengarah ke sejumlah orang dalam ambulans tadi.
Video tersebut antara lain diunggah oleh akun Denny Siregar @Dennysiregar7 baru-baru ini disertai tulisan, “Hasil pantauan malam ini.. Ambulans pembawa batu ketangkap pake logo @DKIJakarta.”
Anies meyakini bahwa para petugas medis melaksanakan tugasnya berdasarkan Standar Operasional Prosedur.
“Saya yakin mereka (petugas medis) dan ambulans kita bekerja sesuai standar prosedur (SOP). Di saat semua orang menjauh, petugas ambulans mendekat. Di saat semua orang menghindari, petugas ambulans mendekati,” ujar Anies ditemui media di Balai Kota Jakarta, Kamis (26/09/2019) kutip Antaranews.
Baca: Prof Din Minta Aparat Hindari Cara Represif Hadapi Demonstran
Lalu, pada saat petugas berjibaku menyelamatkan orang yang terluka, mobil ambulans dalam keadaan kosong. Di situlah terdapat potensi petugas paramedis difitnah oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan menyisipkan batu.
“Tugas mereka bukan sebuah pekerjaan yang sederhana. Ini bukan sesuatu yang gampang. Karena itu, potensi mereka kena fitnah, potensi mereka dilabeli, selalu ada, karena mereka bekerja di tempat yang orang lain menjauhi,” ungkap mantan Mendikbud ini.
Selain ditahan, mobil ambulans yang dituduh menyimpan batu juga mengalami kerusakan. Akan tetapi, Anies enggan membeberkan kerusakan yang terjadi di mobil ambulans itu. “Detail dan lain-lain belum ada, tapi yang jelas ada kerusakan. Apapun yang rusak akan diperbaiki,” ujarnya.
Anies lantas mengapresiasi upaya petugas paramedis yang berani berjuang menyelamatkan korban luka di tengah kericuhan saat demonstrasi di depan Gedung DPR RI. Apalagi tugas yang dihadapi paramedis mempertaruhkan nyawa mereka sendiri demi menyelamatkan jiwa orang lain.
“Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada petugas pemberani yang mau berada di tempat-tempat sulit, di saat mayoritas kami menjauhi tempat-tempat sulit. Jadi jangan anggap enteng ini semua,” ujarnya.
Baca: Pengacara Mahasiswa Korban Kekerasan Minta Tanggung Jawab Jokowi & DPR
Video terkait yang berisi tudingan tersebut juga diunggah oleh akun TMC Polda Metro Jaya di Twitter dan Instagram pada Kamis dinihari. Tampak dua mobil ambulans, yang satu berlogo PMI dan satu ambulans lainnya ada tulisan Puskesmas Pademangan yang dituding oleh perekam video sebagai pembawa batu.
Unggahan video di media sosial Twitter resmi TMC Polda Metro Jaya itu sudah dihapus, tapi video tersebut masih bisa dilihat di akun Instagram TMC Polda Metro Jaya. Pantauan hidayatullah.com, Kamis (26/09/2019) sekitar pukul 13.35 WIB, ada dua unggahan video terkait di akun IG terverifikasi @tmcpoldametro.
Pada unggahan pertama disertai tulisan, “02:14 #Polri amankan 5 kendaraan ambulan milik Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jl. Gatot Subroto.”
Pada unggahan selanjutnya, disertai tulisan, “02:15 #Polri amankan 5 kendaraan ambulan milik Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jl. Gatot Subroto.”
Sementara itu, Polda Metro Jaya dikabarkan mengamankan lima mobil ambulans berlogo Pemprov DKI atas tuduhan mengangkut batu dan bensin ketika terjadi aksi kerusuhan di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebutkan, mobil ambulans itu diamankan pada Kamis dinihari sekitar pukul 02.14 WIB di dekat Gardu Tol Pejompongan di Jl Gatot Subroto, Jakarta. “Ya benar,” klaim Argo saat dikonfirmasi kutip Antaranews.
Sedangkan para pengguna media sosial menantang mana bukti atas tuduhan tersebut. Warganet mempertanyakan buktinya jika memang ambulans tersebut menyuplai batu dan bensin bagi demonstran. Tagar #Manabatunya jadi trending topic Kamis ini di twitter.
Warganet mempertanyakan bisa jadi “mobil ambulans suplai batu” itu adalah hoax. “Apakah UU Tentang penyebaran HOAX hanya berlaku untuk rakyat biasa saja? Atau berlaku untuk semua kalangan? #ManaBatunya,” kicau Muhammad Faris @FarisLangkat.
“Apa cuma aku yg nggak liat batu di dalam mobil ambulance Pemprov DKI Jakarta setelah muter video berulang-ulang? @TMCPoldaMetro kenapa postingannya dihapus? Hoax? #ManaBatunya,” kicau Koko Wijayanto @Koko_Wijayanto seraya mengunggah video tersebut.*