Hidayatullah.com—Sekelompok orang bersenjata hari Jumat (6/3/2020) membunuh sedikitnya 32 orang dalam sebuah acara yang dihadiri politisi-politisi senior Afghanistan di Kabul.
Pimpinan Eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah lolos dari maut, tetapi puluhan lainnya terluka.
Kelompok ISIS alias IS mengklaim sebagai pelaku. Sebelumnya pada tahun 2019, IS juga melakukan serangan terhadap acara yang sama, yaitu peringatan kematian seorang tokoh pemimpin Syiah Afghanistan.
Acara yang digelar hari Jumat itu merupakan peringatan ke-25 tahun kematian pemimpin etnis Hazara Abdul Ali Mazari di tangan Taliban. Acara itu ditayangkan secara langsung di telivisi, dan tampak orang-orang berlarian ketika mendengar suara rentetan tembakan.
Polisi mengatakan tembakan dilepaskan dari sebuah gedung yang sedang dalam proses pembangunan, kata pihak kepolisian seperti dilansir BBC.
Menurut keterangan pejabat pemerintah, jumlah korban luka mencapai 60 orang.
Pasukan khusus langsung diterjunkan ke lokasi kejadian. Dua pelaku serangan sudah berhasil dibunuh, kata Kementerian Dalam Negeri.
Serangan itu merupakan serangan besar pertama yang terjadi setelah penandatanganan kesepakatan damai antara Taliban dan Amerika Serikat, yang diteken Sabtu pekan lalu.
Dalam kesepakatan itu, AS dan sekutu-sekutunya di NATO akan menarik pasukan mereka dari Afghanistan dalam kurun waktu 14 bulan. Sebagai imbal baik, Taliban akan menggelar perundingan damai dengan pemerintah Afghanistan.
Taliban setuju untuk tidak akan membiarkan kelompok Al-Qaeda dan kelompok bersenjata lain untuk beroperasi di wilayah yang mereka kuasai.*