Hidayatullah.com–Liga Arab mengatakan bahwa Washington telah melampaui batas dengan mengatakan bahwa Presiden Suriah Bashar Assad tidak memiliki legitimasi untuk memimpin negaranya.
Berbicara kepada wartawan hari Rabu (13/7) d Damaskus, Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Elaraby mengatakan, Assad meyakinkan dirinya bahwa “Suriah telah memasuki era baru dan sekarang sedang melangkah dalam jalan reformasi yang sebenarnya.”
Hari Selasa, lewat mulut Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, Amerika Serikat menyebut Assad tidak lagi diperlukan dan ia kehilangan legitimasi untuk memimpin rakyatnya.
Elaraby menegaskan bahwa siapapun tidak ada yang berhak mengatakan bahwa presiden suatu negara telah kehilangan legitimasinya.
“Masalah ini secara ekslusif diputuskan oleh rakyatnya,” tegas Elaraby usai bertemu dengan Assad.
Sebelumnya, para intelektual Suriah juga mengecam pernyataan Menlu Hillary Clinton itu. Mereka berkata dunia internasional, termasuk saudara mereka negara Arab lain, tidak tergerak atau tidak ikut campur masalah yang terjadi di dalam negeri mereka. Tindakan AS itu dinilai para intelektual Suriah sebagai kemunafikan bangsa Amerika, yang lebih menghargai pecahan kaca kedutaan mereka daripada nyawa rakyat Suriah.*