Hidayatullah.com–Zapatero kembali menegaskan pernyataannya tersebut usai memenangkan dukungan anggota parlemen kemarin. Setelah dilakukan voting, 183 di antara 350 anggota parlemen mendukungnya. Rencananya, Zapatero akan dilantik Raja Juan Carlos hari ini.
Partai Zapatero memenangkan 164 kursi dalam majelis rendah parlemen, kurang 12 dari mayoritas mutlak. Dukungan dari partai-partai kecil memberikan jumlah mayoritas yang dibutuhkannya.
Perhatian internasional kini terfokus pada janji pemilu Zapatero yang akan menarik 1.300 pasukan Spanyol dari Iraq jika PBB tidak bertanggung jawab di sana pada 30 Juni. Padahal, menurut diplomat, hal itu kemungkinan tidak akan terjadi. Apalagi, Presiden AS George W. Bush telah mendesak Spanyol dan sekutu lainnya di Iraq untuk tetap setia kepada AS.
Zapatero mengulangi kembali keinginannya atas penarikan tersebut dalam debat, Kamis. Menurut dia, PBB harus mengambil alih politik dan militer di Iraq.
“Jika PBB tidak mengambil alih kendali politik dan kepemimpinan militer atas situasi di negara itu, pasukan Spanyol akan kami tarik,” tegas Zapatero.
Siatuasi keamanan di Iraq yang tidak menentu kini telah membuat banyak orang semakin gamang. Eropa yang dulu menjadi pendukung utama AS menjajah Iraq kini telah mulai berhitung. Korban-korban warga asing akibat kebencian warga Iraq yang telah menghancurkan negeri itu membuat banyak negara yang semula mendukung AS menjadi berubah.
Beberapa negara yang semula menjadi pendukung setia AS saat menyerang Iraq kini dilanda konflik internal mengenai untung rugi membela Amerika Serikat dalam menjajah negeri 1001 malam itu. Diantaranya adalah Jepang dan Korea yang terus dilanda demontrasi besar-besaran agar pasukannya ditarik mundur dari Iraq. (rtr/ap/jp/cha)