Hidayatullah.com—Berbicara pada upacara peletakan batu pertama masjid di Istanbul, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki akan selalu melindungi hak-hak Muslim dan minoritas yang tinggal di negara itu, Anadolu Agency melaporkan.
Pengadilan Turki akan mengumumkan putusannya tentang mengubah bangunan dari abad ke-6, Hagia Sophia menjadi masjid.
Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama 916 tahun. Pada tahun 1453, ia diubah menjadi masjid oleh Utsmani Sultan Mehmet II ketika kesultana menaklukkan Konstantinopel, kini Istanbul.
Setelah karya restorasi selama era Utsmani dan penambahan menara oleh arsitek Mimar Sinan, Hagia Sophia menjadi salah satu karya terpenting arsitektur dunia.
Kemudian di bawah Republik Turki, yang didirikan Kemal Attaturk, ia dialihgunakan menjadi museum.
Ada beberapa kritik terhadap langkah ini di beberapa kalangan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengeluarkan pernyataan pada hari Rabu 30/06/2020 mendesak pemerintah Turki untuk mempertahankan statusnya sebagai museum.
Ankara menyatakan bahwa kemungkinan konversi Hagia Sophia ke masjid adalah masalah internal Turki.
Presiden Turki mencatat bahwa ada 435 gereja dan sinagog di Turki tempat orang Kristen dan Yahudi dapat bersembahyang.
Erdogan juga mengatakan ada ribuan tempat bersejarah pemujaan lainnya yang berasal dari periode dan peradaban yang berbeda, terutama Gobeklitepe, yang dianggap sebagai kuil pertama yang didirikan oleh umat manusia.*