Hidayatullah.com—Angka kematian coronavirus di Amerika Serikat hari Senin (22/2/2021) melampaui 500.000, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University.
Angka itu mencakup 20% dari total kematian global Covid-19, yang hampir mencapai 2,5 juta.
Setengah juta warga Amerika yang meninggal akibat coronavirus itu melampaui jumlah gabungan kematian orang Amerika akibat Perang Dunia I, Perang Dunia II dan Perang Vietnam.
“Sebagai sebuah bangsa, kita tidak dapat menerima takdir yang kejam ini. Sementara kita sudah cukup lama berjuang melawan pandemi ini, kita tidak boleh menjadi mati rasa akan kepedihan,” kata Presiden Joe Biden dalam pidatonya di Gedung Putih seperti dilansir BBC.
“Saya meminta kepada semua rakyat Amerika untuk mengenang, mengingat mereka yang telah tiada dan mereka yang ditinggalkan,” ujarnya. “Saya juga meminta agar kita bergerak, tetap semangat, tetap menjaga jarak, mengenakan masker dan divaksinasi.”
Hari Senin, lonceng-lonceng di gereja National Cathedral di Washington berdentang 500 kali sebagai simbol 500.000 orang yang kehilangan nyawanya selama pandemi.
Di tangga-tangga Gedung Putih, 500 lilin dinyalakan untuk mengenang mereka yang wafat sementara band militer memainkan lagu “Amazing Grace.”
Biden memerintahkan semua bendera nasional di gedung pemerintahan dan militer dipasang setengah tiang sampai hari Jumat malam.*