Hidayatullah.com–Para pembeli di Inggris diperingatkan untuk berhati-hati terhadap pesan singkat yang mengaku berasal dari perusahaan kurir pada masa Natal ini, karena salah satu bank mengungkapkan sebagian besar kasus penipuan yang dimulai dengan SMS melibatkan pengiriman palsu.
Trustee Savings Bank (TSB) mengatakan data internalnya menunjukkan bahwa pada bulan Oktober 81% penipuan yang dimulai dengan pesan teks melibatkan SMS yang mengaku dari perusahaan pengiriman.
Royal Mail adalah perusahaan pengiriman yang paling banyak dipalsukan, terbilang 62% dari kasus yang ditangani, diikuti oleh DPD (19%) dan Hermes (15%).
Dengan konsumen yang diperkirakan akan melakukan belanja online senilai miliaran pound tahun ini, ada kekhawatiran bahwa orang yang menunggu paket tiba bisa jadi mangsa penipu.
Sejak pandemi dimulai, ada lonjakan jumlah teks palsu yang memberi tahu orang-orang bahwa mereka akan dikirimi paket dan meminta mereka untuk mengklik tautan dan memasukkan data pribadinya.
Setelah informasi diambil oleh scammer, korban biasanya ditelepon dan diperdayai bahwa mereka berbicara dengan staf banknya dan bahwa mereka perlu memindahkan uangnya ke “rekening aman”.
Masing-masing korban kehilangan rata-rata £4.500, menurut data TSB.
Awal tahun ini, The Guardian menyoroti kasus pembaca yang telah ditipu melalui delivery scam, termasuk seseorang yang dibujuk untuk memindahkan £35.000 ke rekening yang diyakininya adalah “safe account”.
Paul Davis, direktur pencegahan penipuan di TSB, berkata: “Mengklik tautan dalam SMS mungkin tampaknya seperti tindakan sepele, tapi itu bisa jadi awal dari pencurian terhadap tabungan hidup Anda.”
“Penting untuk tetap waspada. Jangan pernah memasukkan detail pribadi ke dalam tautan SMS, dan tentu saja bukan detail kartu Anda. Sebarkan kabar ini – jangan biarkan penipu merusak Natal Anda,” imbuhnya seperti dilansir The Guardian Kamis (9/12/2021).*