Hidayatullah.com– Church of Jesus Christ of Latter-day Saints atau lebih dikenal sebagai Gereja Mormon hari Selasa (15/11/2022) mengatakan pihaknya akan mendukung usulan legislasi federal Amerika Serikat yang akan melegalkan perkawinan sesama jenis atau homoseksual.
Aliran Kristen beranggotakan sekitar 17 juta orang yang berbasis di negara bagian Utah itu mengatakan doktrin gerejanya tetap akan menganggap hubungan homoseksual bertentangan dengan “perintah Tuhan”. Namun, Gereja Mormon akan mendukung hak pasangan homoseksual untuk berkawin sepanjang mereka tidak menerobos hak orang-orang beragama untuk mempercayai apa yang mereka yakini, lapor Associated Press (16/11/2022).
Menurut Patrick Mason, seorang profesor studi keagamaan di Utah State University, mengatakan sikap Gereja Mormon itu semacam jalan tengah, yang diambil untuk menghormati hak dan undang-undang yang berlaku di AS sekaligus mengamankan kebebasan beragama dan memastikan agar mereka tidak dipaksa untuk merestui perkawinan sesama jenis.
Ajaran Gereja Mormon, yang dikategorikan konservatif di antara banyak denominasi Kristen yang ada, menentang perkawinan sesama jenis dan hubungan seks sebelum pernikahan. Namun, seiring dengan perubahan zaman, pada tahun 2016 Gereja Mormon menyatakan ketertarikan terhadap sesama jenis bukan dosa, tetapi menjalani hubungan atau bersetubuh dengan sesama jenis adalah perbuatan dosa.
Respect for Marriage Act saat ini sedang dalam pertimbangan di Kongres AS. RUU yang disokong oleh Partai Demokrat dan Partai Republik itu harus diloloskan terlebih dahulu oleh Kongres sebelum menjadi undang-undang.
Legislasi ini nantinya akan mengganti Defense of Marriage Act yang disahkan di era kepemimpinan Bill Clinton dan mengharuskan semua bentuk ikatan perkawinan diakui. UU baru itu akan mengharuskan setiap negara bagian di Amerika Serikat mengakui ikatan perkawinan tanpa memandang jenis kelamin (perkawinan normal atau homoseksual), ras, etnis, atau asal kenegaraan seseorang.
Empat anggota Kongres AS yang mewakili Utah – semuanya penganut ajaran Gereja Mormon – masing-masing menyuarakan dukungan terhadap legislasi baru itu.
Sikap Gereja Mormon ini berbeda dari 14 tahun silam, ketika jemaatnya mendukung undang-undang di California yang mendefinisikan perkawinan adalah ikatan antara seorang pria dan seorang wanita.*