Hidayatullah.com—Sekretariat Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) memprotes dan mengecam keras pernyataan Menteri Keuangan penjajah ‘Israel’ Bezalel Smotrich yang menyangkal keberadaan Palestina, sejarahnya, dan hak-haknya.
OKI menganggap pernyataan tersebut sebagai bagian dari narasi palsu dan ideologi kolonial Zionis yang menjadi dasar pembangunan ‘Israel’ yang terus melakukan pembersihan etnis, pemindahan paksa, pemukiman kolonial, pembunuhan dan penganiayaan terhadap rakyat Palestina.
OKI juga mengutuk keputusan otoritas Israel untuk menutup kantor layanan media resmi Palestina di kota Al-Quds, yang digambarkan sebagai bagian dari pelanggaran Israel terhadap kebebasan media.
“Kebijakan ‘Israel’ menyangkal kebenaran, membungkam suara rakyat, menyembunyikan pelanggaran dan kejahatan mereka dan mencegahnya terungkap ke publik,” menurut pernyataan OKI dikutip Bernama.
OKI menegaskan kembali dukungannya yang tak tergoyahkan untuk perjuangan rakyat Palestina, menegaskan kredibilitas dan narasi Palestina berdasarkan fakta dan fakta sejarah, hukum, politik, budaya dan agama yang merentang ribuan tahun.
Sementara itu, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengecam keras sikap Menteri Keuangan penjajah ‘Israel’ yang mengingkari eksistensi bangsa Palestina dan tidak menghormati eksistensi serta kedaulatan wilayah Yordania.
“Indonesia mengecam keras sikap Menteri Keuangan Israel yang mengingkari eksistensi Bangsa Palestina dan tidak menghormati eksistensi serta kedaulatan wilayah Yordania,”tulis Kemlu dalam sebuah unggahan di Twitter, Rabu, 22 Maret 2023.
Sebelumnya, Menteri Keuangan penjajah ‘Israel’ Bezalel Smotrich mengingkari keberadaan bangsa Palestina dan Yordania dengan menunjukkan peta wilayah pendudukan meliputi semua wilayah Palestina dan Yordania. Dilansir dari Reuters, Smotrich yang memimpin partai nasionalis-agama dalam koalisi kanan-keras Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa tidak ada yang namanya rakyat Palestina atau sejarah atau budaya Palestina.
“Apakah ada sejarah atau budaya Palestina? Tidak ada. “Tidak ada yang namanya orang Palestina,” katanya dalam rekaman yang dibagikan secara luas di media sosial.
Pernyataan tersebut kemudian menuai kecaman keras dari Menteri Luar Negeri Yordania yang menyebut hal itu sebagai “rasis”. Lebih lanjut, Indonesia menegaskan konsistensi untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina dan menghormati kedaulatan wilayah Yordania.
“Indonesia terus konsisten mendukung perjuangan bangsa Palestina dan menghormati kedaulatan wilayah Yordania,” tulis Kemlu.*