Hidayatullah.com–Presiden Iran Hassan Rouhani dihujani kecaman oleh anggota parlemen karena menuding para pengkritiknya sebagai pengecut dan menyuruh mereka “pergi ke neraka” jika terus mengkritik kebijakannya, lansir AFP Selasa (12/8/2014).
Pernyataan Rouhani yang dikemukakan 24 jam sebelumnya itu ditujukan kepada kelompok konservatif yang memprotes upayanya untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara Barat dan menggolkan perjanjian nuklir.
Seorang politisi konservatif mengatakan bahwa 200 dari 270 anggota parlemen nantinya akan menandatangani surat panggilan atas Rouhani agar datang ke parlemen guna menjelaskan pernyataannya itu.
Media Iran yang mengutip seorang anggota parlemen melaporkan bahwa dalam sebuah pertemuan tertutup jurubicara parlemen Ali Larijani mengatakan pernyataan Rouhani tersebut tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat diterima. Meskipun demikian, Larijani meminta agar para anggota parlemen tidak mempedulikannya, sebab urusan ekonomi negara jauh lebih penting ketimbang pernyataan presiden itu.
Dalam sebuah pidatonya, presiden Iran itu menyerang kelompok garis keras di parlemen yang disebutnya secara konsisten menentang kebijakannya, terutama soal nuklir, sejak dia mulai menjabat tahun lalu.
“Sebagian dari mereka menyanyikan slogan-slogan, tetapi mereka pengecut politik,” kata Rouhani. “Begitu kami mulai berunding mereka mulai menggoyang. Pergi sana ke neraka dan cari tempat yang hangat,” ujar Rouhani ditujukan kepada para pengkritiknya.*