Hidayatullah.com – Ratusan warga Amerika Serikat yang mendukung Palestina menggelar aksi unjuk rasa dan menduduki kantor Bursa Efek New York sebagai bentuk protes terhadap dukungan AS terhadap pembantaian “Israel” di Gaza.
Para pengunjuk rasa, banyak dari mereka dari kelompok aktivis seperti Jewish Voice for Peace, meneriakkan slogan seperti, “Biarkan Gaza hidup” dan “Hentikan pendanaan genosida” di depan gedung ikonik di dekat Wall Street, Manhattan pada Senin (14/10/2024).
Tak satu pun dari para pengunjuk rasa masuk ke dalam bursa, namun puluhan orang menyeberangi pagar pengaman polisi yang dipasang di luar gedung utama di Broad Street.
Seorang juru bicara polisi mengatakan pihaknya melakukan 206 penangkapan, tanpa memberikan rinciannya.
Warga AS itu mengarahkan kemarahan mereka kepada para kontraktor pertahanan dan produsen senjata Amerika.
Yang lainnya meneriakkan slogan-slogan yang menentang serangan “Israel” di Lebanon, di mana penjajah mengatakan bahwa mereka sedang berperang melawan Hizbullah.
“(Ratusan) orang Yahudi dan kawan-kawannya menutup Bursa Efek New York untuk menuntut AS berhenti mempersenjatai Israel dan mengambil untung dari genosida,” kata Jewish Voice for Peace di X.
Pembantaian Israel
Unjuk rasa ini merupakan ekspresi kemarahan warga AS terhadap dukungan pemerintahnya terhadap perang genosida yang sedang berlangsung di Gaza, di mana “Israel” menewaskan lebih dari 42.200 orang Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Serangan brutal tersebut juga menyebabkan kekurangan kebutuhan dasar di daerah kantong yang diblokade tersebut, termasuk air, makanan, obat-obatan, dan listrik.
“Israel” juga menewaskan lebih dari 2.000 orang dalam agresinya di Lebanon.
Tel Aviv menyangkal tuduhan genosida di Pengadilan Dunia, meskipun ada laporan dan bukti yang terdokumentasi mengenai penargetan warga sipil di daerah kantong Palestina yang diblokade.*