Hidayatullah.com– Tim arkeolog hari Kamis (24/4/2025) mengatakan bahwa mereka menemukan sisa-sisa jasad wanita bangsawan dari peradaban Caral yang diawetkan secara cermat. Mereka mengatakan bahwa hal itu menunjukkan bahwa wanita itu merupakan anggota terhormat masyarakat kuno di Peru.
“Apa yang ditemukan menunjukkan seorang wanita yang tampaknya memiliki status tinggi, seorang wanita kalangan elit,” kata arkeolog David Palomino kepada AFP.
Palomino mengatakan jasad wanita itu diawetkan secara cermat dan dibungkus kain berlapis-lapis, dengan mantel bulu burung macaw. Pada mantel itu melekat kulitnya serta sebagian kuku dan rambutnya.
Hasil temuan awal menunjukkan bahwa wanita itu berusia antara 20-35 tahun dengan tinggi badan sekitar 5 kaki atau 150 cm.
Palomino mengatakan bahwa pada umumnya penguasa suatu wilayah adalah laki-laki dan mereka memiliki peran dominan di masyarakat. Namun, temuan yang satu ini menunjukkan bahwa wanita tersebut memiliki peran penting dalam peradaban Caral di masa kuno.
Tim tersebut menunjukkan perlengkapan pemakaman wanita tersebut kepada awak media di Kementerian Kebudayaan Peru, yang meliputi paruh burung toucan, mangkuk batu, dan keranjang jerami. Masa kapan dia dimakamkan dahulu belum dipastikan.
Sisa jasad wanita terhormat itu ditemukan di Aspero, yang merupakan lokasi pembuangan sampah sebelum akhirnya menjadi situs arkeologi pada era 1990-an.
Peradaban Caral, salah satu yang tertua di Amerika Selatan, eksis sekitar tahun 3000 SM sampai 1800 SM, semasa dengan kebudayaan hebat di belahan dunia lain di Mesopotamia, Mesir dan China.
Kota Caral terletak di Lembah Supe, sekitar 180 kilometer arah utara dari ibu kota Peru, Lima. Kawasan itu dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia PBB pada 2009.*