Hidayatullah.com—Sebuah laporan terbaru dari Institute of European Business Administration (IEBA) menyatakan bahwa Pakistan menempati peringkat ke-4 dari 125 negara dalam hal “kekuatan intelektual dan talenta”.
Hasil penelitian ini dirilis dalam “Global Talent Competitiveness Index 2025” yang dipublikasikan hari ini di markas IEBA di Brussels.
Pakistan berada di posisi ke-4, mengungguli beberapa negara maju seperti Kanada (ke-5) dan Jepang (ke-7).
“Pakistan menunjukkan lonjakan signifikan dalam pengembangan talenta, terutama di sektor teknologi informasi dan kewirausahaan,” tulis Prof. Dr. Sophie Lambert, Direktur Riset IEBA, dalam laporannya.
“Dengan 500.000 lulusan teknik per tahun dan berkembangnya startup ecosystem, Pakistan menjadi contoh bagi negara berkembang lain,” tulis laporan itu.
Di antara parameter penilaian meliputi; kualitas pendidikan tinggi, jumlah lulusan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, Matematika), inovasi teknologi, dan kontribusi diaspora Pakistan di bidang akademik global.
Menteri Pendidikan Pakistan, Rana Tanveer Hussain, menyambut baik laporan ini: “Ini membuktikan efektivitas kebijakan pendidikan berbasis STEM kami selama dekade terakhir. Kami akan terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan.”
Meski demikian, beberapa ahli mempertanyakan metodologi IEBA. Diketahui,tingkat literasi Pakistan yang masih di kisaran 60% (data UNESCO 2024).
Di sisi lain, masalah brain drain dengan 10.000 profesional meninggalkan Pakistan tiap tahunnya.
Inilah Peringkat 10 Besar versi IEBA:
- Singapura
- Swiss
- Finlandia
- Pakistan (Lonjakan signifikan dari posisi ke-15 di 2024)
- Kanada
- Swedia
- Jepang
- Korea Selatan
- Belanda
- Jerman
Sementara Indonesia kalah dengan negara kecil Asia lain; Indonesia: (Peringkat 37, naik dari posisi 43 di 2024), Malaysia (Peringkat 22), Thailand (Peringkat 29), Vietnam (Peringkat 33).
IEBA adalah ;embaga think tank independen yang berbasis di Brussels, khusus meneliti perkembangan ekonomi dan SDM global sejak 1998.*