Hidayatullah.com— Ribuan warga Yaman berunjuk rasa di jalan-jalan di Sanaa hari Sabtu (24/01/2015), dalam aksi memprotes tindakan pemberontak Syiah Hautsi (Syiah al Houthi), sejak milisi bersenjata itu menduduki ibukota bulan September.
Pemrotes berkumpul di Change Square dekat University of Sanaa, sebelum mereka bergerak menuju ke Istana Republik, di pusat kota Sana’a.
Para pemrotes yang berdemo berteriak “Turun, turunkan peraturan Houthi!” menyusul seruan oleh Gerakan Penolakan (Rejection Movement), sebuah kelompok yang belum lama dibentuk di daerah-daerah provinsi untuk mencegah milisi yang kuat itu .
Puluhan pendukung pemberontak Hautsi (Houthi) mencoba menghentikan demonstrasi, yang memicu baku-hantam singkat, sebelum mereka meninggalkan tempat itu, ketika jumlah pemrotes terus bertambah, menurut laporan wartawan AFP.
Pemrotes berkumpul di Change Square dekat University of Sanaa, sebelum mereka bergerak menuju ke Istana Republik, di Sanaa pusat, kata penyelenggara demo.
Istana itu tempat tinggal Perdana Menteri Khalid Bahah, yang meninggalkan istananya Rabu ke tempat yang tidak diketahui, setelah dua hari dikepung oleh milisi. [Baca: PM Khalid Bahah Lolos Dari Usaha Kudeta Pemberontakan Syiah Al Hautsi]
Tetapi pemrotes mengubah rute mereka dan menuju ke kediaman Presiden Abdrabuh Mansur Hadi, untuk mengungkapkan “penolakan atas pengunduran dirinya”. [Baca: Pasca Pengunduran Presiden Yaman, Syiah Akan Ajukan Calon Perdana Menteri]
Pemrotes juga menuntut agar Hadi “memberlakukan wewenang negara” dalam menghadapi cengkeraman kuat pemberontak Syiah Al Hautsi (Houthi). Presiden Hadi yang mengundurkan diri Kamis mengatakan, ia tidak dapat lagi menjabat di kantornya, kalau negara itu dalam “jalan buntu total”.*