Hidayatullah.com–Puluhan orang berdemonstrasi memprotes rencana pembangunan masjid kedua di kota Warsawa, Polandia.
Jumlah muslim di Polandia meskipun belum banyak, tapi terus berkembang. Protes semacam itu tidak umum di bekas negara komunis tersebut.
Associated Press melaporkan (27/3), demonstrasi emosional penentangan pendirian masjid itu, memancing demonstrasi tandingan dari sekelompok kecil orang. Polisi membentuk barisan pemisah di antara keduanya, yang berkumpul di lokasi pembangunan masjid.
Para pemrotes beralasan, masjid akan digunakan oleh umat Islam menjadi markas pembuat kekacauan dalam masyarakat Polandia. Mereka juga tidak berkenan, karena menurut rumor, dana pembangunan masjid berasal dari Arab Saudi. Sebuah informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Kami menentang masjid dibangun dengan uang Saudi, karena di Arab Saudi salib ilegal,” kata Rafal Zak, 31, seorang agen real estat.
Mereka meneriakkan “Radikal Islam, tidak, terima kasih” dan menjunjung spanduk bertuliskan “Hentikan Radikal”, dan “Politik Islam adalah ancaman bagi Eropa.”
Sementara kelompok tandingan membawa tulisan berbunyi “Warsawa untuk semua orang” dan “Stop Islamophobia.”
Muslim dari etnis Tatar sudah ada di Polandia berabad-abad lamanya, dan sekarang negara itu juga kedatangan muslim dari berbagai negara, termasuk pengusaha Arab. [di/ap/hidayatullah.com]