Hidayatullah.com—Bahrain mengatakan bahwa Garda Revolusi Iran berada di belakang sel terorisme yang membunuhi tokoh-tokoh publik, menyerang bandara dan gedung-gedung pemerintahnya.
Dilansir Saudi Gazette (21/2/2013) pihak berwenang Bahrain hari Ahad mengatakan, mereka menangkap delapan warga Bahrain dalam kelompok teror itu, yang berhubungan dengan Iran, Iraq dan Libanon.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan kantor berita Bahrain BNA Selasa malam disebutkan, kepala keamanan publik Bahrain mengatakan sel teror itu merupakan bagian dari kelompok yang bernama “Tentara Imam” yang beranggotakan warga Bahrain dan warga negara asing lainnya.
“Hasil penyelidikan juga mengungkap bahwa seorang anggota Garda Revolusi Iran dengan kode nama ‘Abu Nasser’ merupakan otak dari semua operasi teror,” lapor BNA mengutip pernyataan Mayjen Tariq Hassan al-Hassan, pimpinan keamanan publik Bahrain.
Abu Nasser mengucurkan dana untuk kelompok teror itu sebesar US$80.000 dan memerintahkan agar anak buahnya mengumpulkan informasi, merekrut anggota serta mengumpulkan senjata di Bahrain.
Salah satu target dari kelompok itu adalan kantor Kementerian Dalam Negeri dan Bandara Internasional Bahrain, kata Hassan.
Anggota kelompok dilatih di kamp pelatihan yang dikelola Garda Revolusi di Iran, serta di tempat yang dikelola Hizbullah di Baghdad dan Karbala di negara Iraq, imbuh Hassan.
Saat ini beberapa anggota kelompok teror dukungan pemerintah Syiah Iran itu sudah berhasil ditangkap aparat. Lima dari mereka ditahan di Bahrain dan tiga di Oman. Sementara empat orang warga Bahrain lainnya masih dicari aparat, kata Hassan.
Pejabat kemanan Bahrain itu menjelaskan, pihak berwenang telah mengumpulkan bukt-bukti berupa dokumen kertas dan elekronik, flashcard, telepon, komputer, uang tunai dan rekaman gambar transaksi bank.
Pekan lalu, Menteri Dalam Negeri Letjen Syaikh Rasyid bin Abdullah al-Khalifa menyampaikan pidato publik terkait meningkatnya kekerasan di jalanan yang menarget polisi, serta gedung pemerintah dan swasta.
“Beberapa hari belakangan, Bahrain mengalami peningkatan serangan terhadap polisi dan negara. Akibatnya, 2 orang meninggal dunia, 75 anggota polisi dan 2 warga sipil terluka, serta mengakibatkan kerusakan cukup parah atas properti milik pemerintah dan swasta.”
Mendagri Bahrain itu juga menyebutkan penemuan bom seberat 2 kilogram yang berhasil dilumpuhkan oleh petugas. Bom itu ditemukan di jalan King Fahd Causeway, jembatan sepanjang 25 kilometer penghubung antara wilayah Saudi dengan Bahrain.*