Hidayatullah.com–Pihak pemerintah Zionis-Israel melakukan protes kepada kebijakan UNESCO karena menyepakati sebuah kerjasama pendidikan dengan University Of Gaza (UIG). Zionis_Israel melalui duta besar pendidikannya Nimrod Barkan bahkan telah mengajukan surat protes dan mempertanyakan mengapa UNESCO lebih memilih bekerjasama dengan UIG dibandingkan universitas di Palestina lainnya seperti Universitas Al-Quds atau Birzeit di Tepi Barat.
Kekhawatiran Zionis ini juga datang dari kecurigaan bahwa UIG merupakan corong kaderisasi dari kelompok pejuang HAMAS yang mereka tuduh organisasi terorisme.
“Ini adalah Intitusi yang mendukung terorisme, bahkan terlibat dalam aksi terorisme di masa lalu. Kami rasa memberikan bantuan kepada University Of Gaza bukanlah hal yang tepat, seharusnya UNESCO melalukan seleksi ketat,” jelas Nimrod Barkan dalam protesnya.
UNESCO sendiri sudah menggelontorkan bantuan pertama yaitu kebutuhan tempat duduk bagi para Mahasiswa UIG. Kebijakan ini tentunya sangat membuat cemburu pemerintahan Israel di Yerusalem, Barkan bahkan menyebutnya sebagai kebijakan yang gegabah dan salah arah.
Zionis-Israel sendiri sangat mengkhatirkan perkembangan dari UIG. Hal ini dikarenakan peran kaderisasi pendidikan di Jalur Gaza dalam menghasilkan ilmuwan-ilmuwan Palestina yang banyak telah mampu membuat roket dan bahan peledak tingkat tinggi yang dijadikan alat perang dari sayap militer Hamas Izzudin Al Qassam dan faksi perjuangan Palestina lainnya seperti kelompok Jihad Islam.
Bahkan pada musim dingin tahun 2008-2009, Israel pernah meluncurkan Operasi Cast Lead. Di mana dalam target operasi ini Israel menerbangkan pesawat tempurnya untuk mem-bom laboratorium-laboratorium di UIG yang disinyalir sebagai tempat melakukan eksperimen Mahasiswa Gaza dalam mengembangkan senjata dan bahan peledak untuk memperkuat kekuatan militer di Jalur Gaza.*