Hidayatullah.com–Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap bencana banjir di Jakarta bisa dijadikan pelajaran bagi semua pihak. Pernyatan ini disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Fatwa, KH Ma’ruf Amin.
Menurut Kiai Ma’ruf, bencana ini memberikan hikmah penting agar manusia tetap berendah hati.
“Pada akhirnya ada kekuatan yang tidak bisa kita taklukkan dengan kemampuan kita sebagai manusia,” jelasnya dalam konferensi pers di kantor MUI, hari Senin (21/01/2013).
Ma’ruf Amin berharap tiap elemen masyarakat yang menjadi korban bisa melakukan instrospeksi. Bisa jadi ada kesalahan kita baik secara fisik maupun non fisik yang menyebabkan banjir ini terjadi.
Kesalahan fisik seperti membuang sampah sembarangan, membangun gedung tanpa memperdulikan posisi resapan air. Sedangkan kesalahan non fisik seperti perilaku yang merendahkan agama, melakukan kemaksiatan di Ibu Kota dan sekitarnya.
“Kekurangpatuhan terhadap syariat Allah ini bisa berpengaruh. Jangan sampai banjir ini bukan lagi sebuah cobaan, melainkan azab dari Allah,” jelasnya lagi.
MUI juga merasa bertanggung jawab atas bencana banjir di Jakarta.
Karenanyam Kiai Ma’ruf secara tegas sudah menginstruksikan kepada seluruh anggota MUI di daerah untuk ikut membantu banjir di Jakarta dan sekitarnya.
“Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan umat juga tugas para ulama,” tegasnya lagi.
Tak perlu saling menyalahkan, ujarnya. Karena menurutnya yang salah adalah mereka yang tidak mau melakukan instrospeksi untuk sebuah perbaikan nyata atas semua kejadian ini.*