Hidayatullah.com—Media Jerman melaporkan bahwa badan intelijen luar negeri Jerman, BND, membantu Amerika Serikat dalam melacak jejak Usamah bin Ladin di Pakistan dengan sepengetahuan pemerintah negara setempat, lansir AFP.
Dalam laporannya hari Ahad (17/5/2015), Bild am Sonntag mengatakan bahwa BND memberikan bocoran informasi tentang tempat persembunyian Bin Ladin di Pakistan, dengan sepengetahuan pihak keamanan Pakistan.
Informasi itu berasal dari seorang informan BND yang berada di badan intelijen Pakistan, Inter-Services Intelligence, serta kecurigaan-kecurigaan CIA yang telah dikonfirmasi, kata koran Jerman itu dalam laporannya mengutip sumber-sumber intelijen AS yang tidak disebutkan namanya.
Sumber dari intelijen AS yang dikutip koran Jerman itu mengatakan bahwa informasi dari intelijen Jerman tersebut “sangat penting artinya” dalam upaya menemukan Usamah bin Ladin.
Pakistan selama ini membantah mengetahui tentang operasi rahasia perburuan Bin Ladin oleh CIA dan pasukan khusus AS di dalam wilayahnya. Sementara pemerintah Washington mengklaim pihaknya melakukan sendiri operasi penangkapan Usamah bin Ladin tersebut.
Menurut laporan Bild am Sonntag, informasi dari BND itulah yang menjadi kunci ditemukannya lokasi persis keberadaan Usamah bin Ladin di Abbottabad, Pakistan.
Kabar ini muncul di tengah-tengah terungkapnya informasi bahwa intelijen Jerman banyak melakukan pekerjaan mata-mata untuk kepentingan Amerika Serikat, termasuk memata-matai negara tetangganya di Eropa. Padahal sebelumnya, ketika dunia dihebohkan oleh pengakuan Edward Snowden –bekas pegawai kontrak NSA pembocor informasi rahasia seputar aktivitas penyadapan jalur komunikasi telepon dan internet dunia oleh intelijen AS, termasuk korbannya adalah para pemimpin G20– Kanselir Jerman Angela Merkel marah dan berulangkali mengecam Washington atas hal itu, serta menyebut negaranya sebagai korban dari kecurangan intelijen AS.
Kebohongan pemerintah Kanselir Angela Merkel yang mengaku tidak tahu tentang aktivitas intelijen Amerika Serikat itu dan kerjasama BND dengan CIA, belakangan ini menjadi sorotan media dan publik di Jerman.*