Hidayatullah.com—Paus Fransiskus hari Rabu (17/6/2015) menyeru agar para migran dihargai selayaknya manusia dan menganjurkan agar “orang-orang dan institusi” yang menutup pintu bagi migran supaya bertobat meminta pengampunan Tuhan.
“Saya undang Anda semua untuk meminta ampun, orang-orang dan institusi yang menutup pintu bagi orang-orang yang mencari keluarga, yang mencari perlindungan,” kata Paus dalam pidato tanpa naskah dengan nada suara sedih sepeti dikutip AFP.
Prancis dan Austria memperketat kontrol pintu perbatasan terkait kedatangan imigran dari Italia, mengusir mereka dari pintu perbatasan, sehingga jumlah migran terlunta-lunta yang menginap di stasiun-stasiun kereta di kota Roma dan Milan bertambah.
Paus mengatakan “saudara dan saudari kita ini mencari perlindungan datang jauh-jauh dari negeri mereka, mereka mencari tempat tinggal di mana mereka dapat hidup tanpa rasa takut.”
Paus mengajak jemaatnya berdoa agar kehormatan mereka sebagai manusia senantiasa terjaga dan mendesak masyarakat internasional agar “bekerjasama dan secara efisien mencegah terjadinya hal-hal yang memaksa orang migrasi.”
Prancis, Italia dan Jerman hari Selasa kemarin sepakat untuk bersama-sama mengidentifikasi migran yang datang lewat laut dan merelokasi mereka ke negara-negara anggota Uni Eropa atau mengirim mereka kembali pulang ke negara asal jika permintaan suakanya di Eropa ditolak.
Sementara ketiga negara itu masih membahas hal tersebut, polisi sudah mulai menggusur sebagin besar migran asal Afrika dari tenda-tenda darurat yang mereka dirikan di dekat perbatasan Italia-Prancis. Sekitar 300 orang sudah berada di sisi Italia dengan harapan bisa memasuki wilayah Prancis dan melanjutkan perjalanan ke tempat saudar atau kerabat mereka tinggal dan mencari pekerjaan yang lebih baik.*