Hidayatullah.com– Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menegaskan bahwa andaikata Jokowi jadi meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia (PKI), maka Jokowi sama saja menyalahkan TNI dan para ulama, termasuk menyalahkan NU dan Muhammadiyah.
“Jika sampai itu terjadi, Jokowi sama saja membuka luka lama di hati umat Islam. Jangan coba-coba memberikan kesempatan kepada PKI dan simpatisannya untuk berkuasa. Jika sampai PKI berkuasa, umat Islam wajib menyiapkan diri untuk memenuhi panggilan jihad melawan PKI,” tegas Habib saat menyampaikan orasinya pada gelaran Parade Tauhid Indonesia (PTI), di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Ahad (16/08/2015).
Habib menyampaikan jika gerakan PKI saat ini sudah semakin merajelela, sebagaimana peristiwa yang terjadi di Univesitas Jember belum lama ini yaitu ada beberapa mahasiswa yang menggambar tembok kampus dengan gambar palu arit yang merupakan simbol milik PKI.
“Inilah momen kebersamaan dan persaudaraan untuk bersatu merapatkan barisan dan melawan PKI. Mari kita satukan hati dan langkah untuk itu,” demikian Habib.
Sebab, kata Habib, kita tahu bersama jika PKI jelas-jelas telah menolak hukum agama di Indonesia. Dan tidak hanya PKI, tetapi juga liberalisme sama-sama menolak syariat Islam di Indonesia.
“PKI dan liberal sama saja, karena mereka menolak penerapan syariat Islam dalam kehidupan,” pungkas Habib.*