Hidayatullah.com–Sebuah penelitan yang dilakukan koran Israel Yediot Ahronot belakangan ini, barangkali merupakan sebaik-baik gambaran atas kondisi umat Islam hari ini yang penuh dengan kelemahan.
Dalam sebuah artikelnya yang ditulis Sifr Blotskr, seorang komentator politik harian itu, ia mengatakan, “Kepada para Yahudi yang takut dengan kemunculan dunia Arab dan Islam yang marah dan membenci Yahudi dan Israel, maka aku katakan kepada mereka, “Janganlah kalian takut dan berputus asa. Sebab dunia Islam terpecah belah.
Artikel berjudul “Berpecahnya Umat Islam”, itu, Blotskr mengulas, bahwa masing-masing negara Islam, kini sibuk dengan kondisi ekonominya yang buruk.
“Kepada orang Yahudi yang berputus asa, hendaklah kalian ingat bahwa jika dibanding dengan era 70-an, posisi kita sekarang lebih kuat daripada kaum muslimin”.
“Saat itu kita tersingkirkan dari negara-negara Islam Arab pada tingkatan politik, ekonomi, dan diplomasi. Kita saat itu juga tidak memiliki hubungan diplomasi dengan sejumlah negara lain”.
“Sekarang dalam kurun waktu kurang dari 25 tahun, kita sudah mampu membangun hubungan dengan sebagain besar negara di dunia, yang memberikan kepada kita kesempatan untuk hidup sebagai layaknya sebuah negara yang hidup dalam keamanan,“ tambahnya.
Seorang komentator Israel lain mengatakan, “Sekarang kita berada dalam kondisi yang kuat. Perang Ghufron yang terjadi tahun 1973 tidak mungkin terulang kembali. Dengan alasan yang sederhana, kaum muslimin tidak memungkinkan untuk bersatu dan bersepakat terhadap perselisihan yang menimpa mereka.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Kita sekarang sudah menjadi negara kelima dunia yang memimpin industri teknologi dan program. Industri itu sangat mendongkrak ekonomi masyarakat, sebagaimana nilai ekspor Israel terhadap industri ini telah mencapai 40 milyar dollar,” tambahnya. – (is/ha/m3)