Hidayatullah.com–Sebanyak 150 penumpang termasuk 18 anak yatim dari Institut Taufik Islami, Klang berserta awak media disambut ramah pramugari yang rata-rata menggunakan jilbab rapi.
Jangan kaget, ini bukan di Indonesia yang sering bangga memiliki negeri dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, tapi ini terjadi di tetangga kita, Malaysia.
Hari Ahad, 20 Desember 2015 pagi, perusahaan penerbangan Rayani Air yang berbasis di Langkawi, Malaysia telah memulai operasinya dengan penerbangan ‘homecoming’ dari Bandara KLIA 2 (Kuala Lumpur International Air Port) di Sepang ke Langkawi.
Managing Director Rayani Air, Jaafar Zamhari mengatakan perusahaan itu menyediakan layanan penerbangan domestik melibatkan lima lokasi; Langkawi, KLIA2, Kota Bharu, Kuching dan Kota Kinabalu.
Rayani Air juga adalah perusahaan penerbangan yang pertama di Malaysia yang beroperasi berlandaskan syariah.
“Kami mewajibkan kru kami yang beragama Islam untuk menutup aurat dan kepada yang bukan beragama Islam untuk memakai pakaian sopan.
“Dalam penerbangan kami juga, kami memiliki kebijakan ‘tidak ada alkohol’ dan menyediakan makanan yang halal.
“Kami juga akan membuat bacaan doa sebelum memulai penerbangan,” kata Jaafar dalam konferensi pers setelah acara penerimaan Lisensi Layanan Udara (ASL) dan Sertifikat Operasi Udara (AOC) oleh Departemen Penerbangan Sipil (DCA) di Putrajaya dikutip Kantor Berita Bernama Malaysia.
Layanan penuh
Jaafar juga menegaskan perusahaan penerbangan itu bukan penerbangan biaya rendah maupun penerbangan jenis hibrida.
“Kami adalah penerbangan layanan penuh (full service) seperti MAS. Pesawat kami menyediakan 16 tempat duduk kelas bisnis dan 128 kelas ekonomi, “jelas Jaafar.
Seorang penumpang, Ahmad Aiman Mohd Razali (29), mengaku bersemangat mencoba penerbangan taat syariah itu pertama kalinya.

“Dengan satu tiket, dapat masuk bagasi sebanyak 20 kg serta dapat hidangan dalam pesawat. Sejauh ini saya puas dengan layanan yang diberikan,” katanya.
Rayani Air kini memiliki 355 staf yang melibatkan delapan pilot dan 50 kru.
Sejauh ini, Rayani Air menggunakan dua pesawat Boeing 737-400 yang dibeli dari Neptune Air Limited.
Untuk tahun depan, perusahaan penerbangan itu berencana untuk menambah jumlah pesawat dan memperluas jaringan ke wilayah Asia termasuk Jakarta dan Manila.
Rayani Air juga berencana membuka rute ke Timur Tengah yang khusus untuk penerbangan umrah dan haji.
Dalam periode satu sampai dua tahun, Rayani Air juga menargetkan untuk memperluas pasar di China.
Sejak dibuka untuk pemesanan pada 13 Desember lalu, Rayani Air sudah mendapat sambutan baik dengan memperoleh antara 50 persen sampai 60 persen pemesanan terutama untuk musim perayaan China tahun depan.*