Hidayatullah.com—Garda Revolusi Iran meluncurkan beberapa rudal balistik jarak pendek dan menengah pekan ini, lapor kantor-kantor berita resmi Iran hari Selasa (8/3/2016) seperti dilansir Reuters.
Uji coba, yang dilakukan di beberapa lokasi peluncuran berbeda di negara itu, akan berlangsung selama beberapa hari. Kantor berita Iran IRNA mengatakan peluncuran rudal-rudal itu menunjukkan “kekuatan menangkal serangan” yang dimiliki negaranya.
Iran mengatakan memiliki rudal darat ke darat yang sanggup menjangkau Israel dan instalasi-instalasi militer Amerika Serikat di Timur Tengah. Namun, Iran menyangkal rudal-rudal itu mampu membawa senjata nuklir.
Setelah Teheran melakukan serangan serupa pada bulan Januari lalu, Amerika Serikat memberlakukan sanksi atas Iran, meskipun Washington mencabut sejumlah sanksi lain, menyusul kesepakatan nuklir Iran dengan beberapa enam kekuatan dunia.
Dilansir AFP, sejumlah gambar yang ditayangkan dan berbagai laporan menyebutkan rudal-rudal yang ditembakkan memiliki daya jelajah 300 km, 500 km, 800 km dan 2.000 km.
Dalam komentarnya yang disiarkan di stasiun televisi setempat Brigjen Amir Ali Hajizadeh dari Garda Revolusi berbicara soal uji coba rudal itu, seraya meremehkan pengaruh upaya Amerika Serikat melemahkan aktivitas militer Iran.
Pejabat-pejabat Amerika Serikat dan Prancis mengatakan uji coba rudal oleh Iran itu melanggar Resolusi DK-PBB Nomor 2231, yang menyeru Iran agar tidak melakukan “aktivitas apapun” berkaitan rudal balistik yang mampu membawa senjata nuklir, lapor Reuters.
Namun, Washington mengatakan uji coba rudal terbaru ini tidak akan melanggar kesepakatan nuklir Iran itu sendiri, yang Teheran setuju untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.*