Hidayatullah.com—Perdana Menteri Iraq Nuri Al-Maliki hari Jumat (4/7/2014) menyatakan bersikukuh tidak akan membatalkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai perdana menteri untuk periode ketiga.
Pernyataan itu dipublikaikan oleh penyiar stasiun televisi pemerintah yang membacakan pesannya, lansir France24.
Koalisi Negara Hukum yang dibentuknya memenangi kursi mayoritas di parlemen dalam pemilu April lalu.
“Negara Hukum adalah blok koalisi terbesar dan memiliki hak atas jabatan perdana menteri, pihak lain tidak punya hak untuk menentukan syarat ketentuan, karena menentukan syarat ketentuan berarti itu diktator dan kami sangat menentangnya,” kata Maliki, yang sebelumnya pernah mengatakan tidak akan mencalonkan diri untuk jabatan perdana menteri ketiga kalinya.
Kepempinan Maliki yang dianggap otoriter pernah diadukan oleh pemimpin Kurdi Masoud Barzani, yang sengaja terbang ke Washington untuk menemui Presiden Obama. Barzani menganggap Amerika Serikat ikut bertanggungjawab atas kekacauan yang terjadi di Iraq selama kepemimpinan Maliki yang sektarian, sebab politisi Syiah itu naik ke puncak pemerintahan Iraq atas dukungan penuh Gedung Putih.*