Sambungan artikel PERTAMA
Kebersamaan dengan-Nya adalah momen terindah yang tidak bisa diabadikan oleh kamera tercanggih manapun. Dia juga tidak bisa dirasakan dan diungkapkan dengan seribu bait puisipun. Hanya jiwa-jiwa yang bening dan bersih yang dapat merasakan betapa nikmat berlama-lama sujud kepada-Nya. Lambung-lambung mereka dijauhkan dari tempat tidur. Kepada mereka dipisahkan dari bantal-bantal yang empuk dan lembut.
Bacalah ayat Al-Qur’an ini. Betapa indahnya saat-saat bersama dengan-Nya dalam malam yang sunyi, hanya ditemani detak jarum dan bunyi jangkrik dari balik rerumputan.
{س} تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفاً وَطَمَعاً وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّا أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاء بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Lambung mereka jauh dari tempat tidur. Mereka berdoa kepada Tuhannya dengan penuh harap dan cemas, dan mereka menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui kesenangan yang menyejukkan pandangan mata yang disembuyikan bagi mereka sebagai balasan terhadap amal yang dahulu mereka lakukan,” (QS. As-Sajadah: 16-17)
Bagi orang yang menyediakan saat-saat indah bersama-Nya di sepertiga malam hiburan yang paling nikmat adalah membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an. Ada ketenangan yang menyelusup ke dalam jiwa; memberikan rasa damai dan bahagia. Setiap huruf dan ayatnya begitu nikmat. Ada energi yang menghujam kuat ke dalam jiwa. Sungguh tilawah Al-Qur’an di saat-saat syahdu itu hiburan ruhani yang mahal harganya. Bacalah ayat Al-Qur’an ini. Resapi dan renungi maknanya.
لَيْسُواْ سَوَاء مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَآئِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللّهِ آنَاء اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ
“Mereka membaca ayat-ayat Allah pada sebagian malam ketika mereka melakukan shalat.” (QS. Ali-Imran: 113).
Sepertiga malam adalah saat-saat indah yang tepat untuk bermohon ampun atas selaksa dosa kepada yang Maha Kuasa. Sebesar apapun dosa—selama tidak mensekutukan-Nya—insyaa Allah, akan diampuni-Nya. Hari-hari yang dilalui tentu tidak pernah luput dari alpa dan dosa. Oleh karena itu, di saat-saat indah itulah, memohon ampunan kepada-Nya. Kebahagiaan Allah yang mendapati hamba-Nya bertaubat lebih bahagia daripada seorang ayah yang menemukan kembali anaknya tersayang yang lama hilang. Bacalah ayat Al-Qur’an ini. Resapi dan renungi maknanya.
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالأَسْحَارِ
“Dan orang-orang yang beristighfar pada waktu sahur.” [QS. Ali Imran: 17)
Orang yang mengejar kesuksesan biasanya akan memanfaatkan waktu yang lebih banyak daripada orang pada umumnya. Lebih sedikit tidur dan lebih banyak menghabiskan malamnya untuk bergadang: belajar dan beribadah. Berkatalah pepatah Arab, “Man tholabal ‘ula sahiral layali.” Begitu juga untuk meraup kemuliaan dan kedudukan yang terpuji di sisi Allah Subhanahu Wata’ala serta memiliki kualitas perkataan yang berbobot maka tahajud-lah.
Bacalah ayat Al-Qur’an ini. Renungi dan resapi maknanya. Sungguh orang yang bangun tahajud itu akan dikaruniai kedudukan yang tinggi.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً
“Dan bertahajudlah pada sebagian malam sebagai tambahan bagimu (Muhammad). Mudah-mudahan Tuhanmu memberikan kedudukan yang terpuji kepadamu.” (QS: Al-Isra’: 79)
Pada akhirnya orang-orang yang bertahajud akan diberi tempat yang indah, yaitu surga. Ibadah ini terdengarnya sederhana, tetapi balasannya luar biasa. Ini bukti meraih surga-Nya tidaklah sulit. Bisa dengan tahajud di malah hari. Siapapun bias melakukannya. Tanpa terkecuali. Hanya mau atau tidak. Tetapi, buktinya tidaklah banyak orang yang dapat melakukannya. Hanya orang-orang pilihan saja; yang mau menjauhkan lambung-lambung mereka dari tempat tidur dan menjadikan saat-saat indah bersama-Nya itu dalam kesyahduan dan kesyuan ibadah.
Bacalah hadis Rasulullah berikut ini. Renungi dan resapi maknanya. Ini balasan besar bagi orang-orang yang bertahajud di malam hari. “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah kekerabatan, dan shalatlah di saat manusia terlelap tidur pada waktu malam niscaya kamu masuk surga, kampung kesalamatan.” HR. Ibnu Majah.*/Syaiful Anshor, Seorang guru