Hidayatullah.com–Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan diselenggarakan di Istanbul, Turki pada 10-15 April 2016.
KTT ini akan mengangkat tema “Unity and Solidarity for Justice and Peace” di saat di mana Dunia Islam sepatutnya bersatu dalam menjawab tantangan ke depan untuk memberikan solusi terbaik terhadap banyaknya permasalahan yang menggangu keadilan dan perdamaian yang sangat diharapkan oleh warga Muslim Dunia.
Dikutip laman Kemenlu, KTT ke-13 OKI ini diharapkan akan dapat menghasilkan 4 (empat) buah dokumen.
Dokumen pertama adalah Final Communique, yang menjabarkan tantangan yang dihadapi oleh Dunia Islam dan penguatan kembali kerja sama antar Negara Anggota OKI dengan dukungan penuh dari OKI untuk penyelesaian berbagai tantangan yang dihadapi.
Dokumen kedua adalah Resolution on the Cause of Palestine and Al-Quds Al-Sharif, yang berisi penguatan kembali posisi dan komitmen OKI dalam mendukung isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Dokumen ketiga adalah OIC-2025: Program of Action, yang berisikan program kerja sama 10 (sepuluh) tahun dari tahun 2016 hingga tahun 2025 dalam 18 area kerja sama. Dokumen keempat adalah Istanbul Declaration, yang berisikan komitmen negara-negara OKI dalam menghadapi tantangan yang dihadapi dunia Islam.
KTT ke-13 OKI merupakan pertemuan tingkat tertinggi di OKI yang diselenggarakan untuk mengidentifikasi isu-isu penting dalam Dunia Islam dan juga memformulasikan kebijakan-kebijakan yang akan diimplementasikan oleh OKI. Selain negara anggota OKI, pada KTT ini, Turki sebagai tuan rumah juga akan mengundang negara Observer OKI, ogranisasi internasional terkait OKI dan negara undangan lainnya.
Delegasi RI dipimpin oleh Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla dan Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi.
Delegasi Indonesia juga akan mengupayakan agar OKI dapat menindaklanjuti hasil KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, khususnya langkah-langkah konkret kolektif untuk membantu kemederkaan Palestina.
Diselenggarakannya KTT ke-13 di Turki, merupakan salah satu negara pendiri OKI pada 1969, akan memegang Keketuaan KTT OKI untuk tiga tahun ke depan.*