Hidayatullah.com—Sekitar 32 anggota ISIS di Iraq tewas di tangan militer Turki yang beroperasi di Bashiqa, dekat Mosul pada hari Selasa (19/4/2016), setelah kelompok itu melancarkan serangan atas sebuah tank milik Angkatan Darat Turki di kamp pelatihan di Bashiqa.
Sepuluh militan tewas dalam operasi itu dan 22 lainnya tewas saat berusaha melarikan diri, ketika sebuah bangunan milik kelompok bersenjata itu diledakkan, lapor kantor berita Dogan seperti dilansir Hurriyet, mengutip sumber-sumber militer Turki yang tidak disebutkan namanya.
Rekaman video tak bertanggal menunjukkan serangan itu, yang diunggah pada 19 April oleh kantor berita Amaq, yang berafiliasi dengan ISIS.
ISIS mengklaim mereka menghantam tank Turki itu dengan peluru kendali. Lembaga penyiaran Turki NTV melaporkan bahwa misil ISIS itu mengenai bagian depan tank (palette/plate).
Tidak ada korban dalam serangan misil oleh ISIS tersebut.
Baca juga: Sebelas Tersangka Anggota Jabhat Al-Nusra Ditahan di Selatan Turki
Turki mengirimkan sekitar 600 personel militer ke Bashiqa pada 4 Desember 2015, dengan tujuan melatih milisi-milisi di Iraq untuk memerangi ISIS. Namun pengerahan pasukan oleh Turki itu menimbulkan perselisihan dengan pemerintah Baghdad.
Menyusul perselisihan itu, Turki menarik sebagian pasukan dan tanknya dari kamp tersebut.
Kamp Bashiqa sudah menjadi target serangan ISIS lebih dari satu kali.
Arteleri dan pesawat-pesawat tempur Turki menyerang posisi-posisi pasukan ISIS di utara Iraq setelah seorang prajurit Turki tewas pada 26 Maret lalu, saat terlibat baku-tembak dengan militan ISIS dan Peshmerga (Kurdi). Angkatan Bersenjata Turki (TSK) mengataan dalam sebuah pernyataannya bahwa sebuah proyektil Kayutsha yang ditembakkan dari lokasi ISIS mendarat di kamp itu sekitar pukul 3 sore.
“Oleh karena proyektil jatuh di pangkalan, seorang rekan pahlawan kami menjadi martir dan seorang rekan pahlawan lainnya mengalami luka ringan,” kata pernyataan itu.
Pada malam 7 Januari lalu, pasukan Turki membunuh 18 anggota ISIS setelah mereka menyusup ke kamp tersebut.
Lima tentara Turki mengalami luka pada 27 Desember 2015, ketika ISIS menyerbu kamp itu, dan pada 16 Desember 2015 empat tentara Turki terluka ketika ISIS melontarkan proyektil Katyusha ke arah kamp.
Pada 23 Januari 2016 THM (Turkiye Haber Merkezi) mengutip keterangan dari kantor perdana menteri melaporkan bahwa Turki dan Amerika Serikat telah sepakat untuk berkoordinasi dan meluncurkan inisiatif baru di kamp Bashiqa dalam rangka memerangi ISIS. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan antara PM ahmet Davutoglu dengan Wakil Presiden AS Joe Biden di Istana Dolmabahce di Istanbul.*