Hidayatullah.com—Perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Intel, mengumumkan rencana pemangkasan jumlah pekerjanya dikarenakan pasar personal computer (PC) yang terus menurun.
Dalam rilis pers bertanggal 19 April 2016 berjudul “Intel Announces Restructuring Initiative to Accelerate Transformation”, Intel mengatakan akan mengurangi sekitar 11% tenaga kerjanya, yang akan dilakukan pada lebih dari 12 bulan mendatang.
Dilansir BBC Selasa (20/4/2016), penjualan saham intel after-hours di Wall Street turun 2,5%. Sedangkan harga saham Intel tahun ini sudah turun 8,4%.
Pembuat chip komputer terbesar di dunia itu juga sudah menurunkan perkiraan pendapatannya untuk tahun ini.
Menyusul menurunnya pasar PC, perusahaan yang berbasis di California itu memusatkan usahanya pada bisnis data center.
Firma riset IDC hari Senin (18/4/2016) mengatakan pengapalan PC secara global turun 11,5% pada kwartal pertama tahun ini.
Intel tidak menyebutkan karyawan di negara mana saja yang akan diberhentikan. Kebanyakan pabrik Intel berada di Amerika Serikat.
Menurut Stephen Baker analis dari NPD, pemutusan hubungan kerja massal yang dilakukan Intel itu “tidak mengejutkan.”
“Siapa pun yang telah membuat tempat tidurnya dengan teknologi lawas, berusaha untuk berbaring di atasnya memang tidak nyaman untuk saat ini,” kata Baker.*