Tahun 2024 masih sekitar 2,5 tahun lagi, tapi semua cara dan kreatifitas yang dilakukan pemimpin agar punya nilai di mata masyarakat, mulai ditampakkan dengan berbagai cara
Oleh: Ady Amar
Hidayatullah.com | ANIES Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, dan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, memang selalu dihadap-hadapkan. Dan itu berkenaan dengan perhelatan akbar di 2024, Pemilihan Presiden (Pilpres).
Anies dan Ganjar diperhadapkan seolah akan bertanding dalam kontestasi Pilpres itu. Meski Pilpres masih jauh, tapi dua orang ini lewat rilis berbagai lembaga survei selalu ada di posisi atas, setidaknya tiga besar.
Lembaga survei memposisikan tingkat keterpilihan keduanya sebagai Presiden ada di posisi atas. Meski itu tidak bisa dijadikan ukuran pasti, disebabkan Pilpres masih cukup lama dan segala kemungkinan bisa terjadi. Ditambah lagi, apakah keduanya mendapatkan dukungan partai politik, itu juga belum tentu.
Banyak variabel yang menjadikan seseorang bisa menjadi Presiden, dan itu dinilai dari tingkat keterpilihannya yang riil, bukan bim salabim yang dikatrol hasil survei. Baik jika masyarakat mampu melihat keduanya, Anies dan Ganjar, lewat prestasi yang dihasilkan selama menjabat sebagai Gubernur.
Tampaknya rakyat sudah memahami, belajar dari pengalaman, menentukan kriteria pemimpin negeri. Tidak ingin terjebak memilih pemimpin yang cuma bermodalkan panjat sosial (pansos) atau pencitraan, sebagai modal dalam menghipnotis rakyat.
Masyarakat mulai menilai kedua Gubernur dari dua wilayah itu dalam memecahkan persoalan yang dihadapi, terutama menyikapi langkah-langkah penanganan Covid-19 di daerahnya masing-masing. Media mestinya bisa membertakan tentang keduanya secara fair dan apa adanya, agar masyarakat mendapat informasi utuh kerja-kerja yang dihasilkannya.
Tapi sekali lagi, warga sudah mulai pintar dan tahu pemberitaan yang sebenarnya dan tidak sebenarnya. Kebijakan media memberikan informasi yang benar, itu bagian dari sinergi menghadirkan pemimpin nasional yang diharap.
Surat Sejenis yang Diperbandingkan
Anies jauh hari menulis surat ucapan terima kasih pada tenaga kesehatan (nakes), sebagai bentuk apresiasi atas kerja ikhlas para nakes di Jakarta. Meski cuma sepucuk surat pada para nakes, itu setidaknya bagian dari apresiasi dan empati.
Surat Anies Baswedan itu atas nama Gubernur dan seluruh warga, tertanggal 26 Maret 2020, itu diketik rapi diatas kertas dengan kop surat Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Isi surat adalah ucapan terima kasih atas kerja ikhlas dan penuh risiko para nakes. Dan berharap pandemi ini akan secepatnya berakhir. Anies juga menyelipkan, salam untuk seluruh keluarga para nakes.
Surat Ganjar Pranowo, juga ditulis diatas kertas berkop surat Gubernur Jawa Tengah. Tanpa tanggal penulisan surat. Jadi tidak persis tahu kapan surat itu dibuatnya. Ditulis menggunakan tulisan tangan yang rapi, mungkin agar terkesan natural. Menjadi terkesan surat pribadi, yang memang tidak menyebut-nyebut warganya.
Bisa dipastikan surat Ganjar pada para nakes itu baru dibuatnya, itu yang melatarbelakangi netizen menyanding-bandingkan surat Anies, itu untuk diperhadapkan dengan surat Ganjar. Adalah netizen Arsyad Syahrial, yang menampilkan kedua surat Anies dan Ganjar dalam Twitternya:
Di sebelah kiri (A) adalah surat dari bang Anies kepada para Nakes, sedangkan yg kanan (B) adalah dari Ganjar, itu cuitannya.
Maka, seperti biasanya, para netizen mengomentari kedua surat yang disandingakan Arsyad Syahrial, itu tidak bisa dihindari. Sekali lagi, ini bisa jadi lebih karena aroma persaingan antarkeduanya dalam Pilpres 2024 yang sudah mulai digosok-gosok agar jadi mengkilap.
Beberapa penilaian netizen, layak sebagian ditampilkan. Tentu tidak bermaksud memihak salah satu dari keduanya. Sengaja dipilih yang soft, dengan narasi yang masih bisa diterima.
Jumat Ahmadi Suryawan: Ganjar ini gubernur serasa bos perusahaan, ga nganggap kerja tim, semua yang ditonjolkan diri pribadinya. Beda dengan Anies yg berkarakter leader, menganggap semua keberhasilan adl kerja tim.
Irma Oktaviana Madjid: Beda kelas, beda karakter, beda gaya…. Sangat respek pada pemimpin yang menulis surat yg A ?.
Memang tampak pembagian kerja yang apik antara Anies dan Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur. Ada pembagian tugas yang jelas, dan itu bisa dilihat di media, khususnya televisi. Wawancara tidak harus Anies yang tampil, justru akhir-akhir ini lebih banyak wakilnya. Itu tidak tampak pada Ganjar, dimana Wakil Gubernurnya tidak tampak dilibatkan. Memang Ganjar yang selalu tampil, tidak tampak sekalipun sang wakil tampil di televisi.
Tahun 2024 masih sekitar 2,5 tahun lagi, tapi semua cara dan kreatifitas yang dilakukan pemimpin agar punya nilai di mata masyarakat, mulai ditampakkan dengan berbagai cara. Tidak mustahil ada yang justru mendapat respons masyarakat tidak mengenakkan, tentu diluar ekspektasinya.
Masyarakat sudah cerdik menyikapi semua yang disodorkan, tidak semua lalu dikunyah dan ditelan. Pengalaman memang guru terbaik untuk melihat siapa yang nantinya layak dipilih, sebagai imam sebenarnya, yang diharapkan memerintah negeri ini. (*)
Kolumnis, tinggal di Surabaya