Hidayatullah.com—Pemerintah Korea Selatan memerintahkan penutupan hampir 2.000 sekolah di seluruh penjuru negeri guna mencegah penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Kementerian Kesehatan Korsel hari Senin (8/6/2015) melaporkan adanya 23 kasus infeksi baru, sehingga total menjadi 87. Enam orang sampai saat ini telah meninggal dunia dalam wabah kali ini.
Korsel menjadi negara kedua kasus infeksi MERS terbanyak di dunia setelah Arab Saudi, menurut data statistik European Centre fo Disease Prevention and Control.
Guna meredam kekhawatiran publik dan orangtua, 1.869 sekolah di seluruh penjuru negeri ditutup Senin ini, kata Kementerian Pendidikan, lapor Aljazeera.
Sampai hari Ahad kemarin sudah lebih dari 2.300 dikarantina.
Wakil Perdana Menteri Choi Kwung-hwan mengatakan tidak ada alasan untuk meyakini virus MERS akan menyebar ke seluruh bagian negeri.
“Sejauh ini semua kasus MERS sudah ditangani rumah sakit, dan tidak ada kasus infeksi lagi di masyarakat. Kami kira kita punya kesempatan untuk mengatasi wabah ini,” kata Choi.
Pasien MERS yang meninggal dunia terakhir kali ada seorang pria berusia 80 tahun, yang dinyatakan positif setelah menjalani tes ketika dirawatdi rumah sakit karena pneumonia.
Virus MERS belum ada penangkalnya. Para ahli mengatakan penyebaran virus terjadi karena kontak langsung dengan penderita dan bukan melalui udara.
Kasus MERS ditemukan tahun 2012 dan kebanyakan di wilayah Arab Saudi. Bibt penyakitnya termasuk golongan coronavirus, seperti halnya virus flu dan SARS. Virus MERS dapat menimbulkan demam, gangguan pernafasan, pneumonia dan gagal ginjal. Virus menyebar utamanya lewat kontak dengan hewan unta, tetapi bisa juga menyebar lewat cairan tubuh manusia atau tetesan air.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pejabat terkait mengatakan pasien pertama MERS di Korsel diketahui orang yang datang dari Arab Saudi pada awal Mei.
Menurut data WHO kasus di Korsel menambah jumlah infeksi MERS global menjadi 1.236, yang mana sedikitnya 445 orang tewas akibat terinfeksi virus tersebut.*