Hidayatullah.com–Berita bom yang terjadi di Madinah Senin (04/07/2016) saat berbuka tersebar secepat kilat ke seluruh penjuru dunia dan menjadi berita terbesar melebihi apa yang terjadi di Turki beberapa hari lalu.
Banyak pesan singkat masuk dari sahabat di tanah air menanyakan kabar kami karena mereka khawatir kami terganggu kenyamanan ibadah ataupun bisa kena musibah.
Kami yang setiap hari berbuka di dalam Masjid Nabawi atau di pelatarannya dengan jumlah sekitar 2 juta shoimin dan mu’takifin tidak merasa terganggu sama sekali dan bahkan salah seorang sahabat i’tikaf sempat mensyuting peristiwa tersebut yang letaknya terlihat cukup jauh dari lokasi Masjid Nabawi, kami hanya melihat kepulan asap seperti ada kebakaran di seberang Baki’, makam para Sahabat Rasulullah. Tak ada suara ledakan apapun yang terdengar.
Saking jauh dan tidak mengganngunya peristiwa tersebut, shalat Isya dan Tarawih berjalan seperti biasa. Saya sengaja masuk ke dalam Masjid Nabawi sehingga mendekati posisi Raudhah. Tak ada seorangpun yang saya temukan berdiskusi masalah bom tsb, apalagi dalam keadaan bingung.
Sebab itu saya berkesimpulan: Jangan-jangan mereka gak tau ada peristiwa tsb karena memang jauh dari areal Masjid Nabawi.

Naluri media dan teori konspirasi saya muncul saat pesan-pesan singkat masuk ke HP via WhastaApp yang isinya mengkhawatirkan atau meverifikasi apakah benar ada bom meledak di Masjid Nabawi?
Tentu saya kaget tak kepalang. Saya langsung putuskan untuk shalat tarawih 8 rakaat saja dan segera keluar dari Masjid Nabawi sambil memfoto dan merekam suasana shalat malam yang ke 30 di Masjid Rasul yang sangat dicintai umat Islam itu. Saya foto sejak dari dalam sampai keluar Masjid dan suasanaya sedikitpun tidak berubah dari malam-malam sebelumnya.
Saya buka internet sambil jalan. Ternyata dunia maya sudah heboh sekali. Sampai saya di kamar hotel tempat kami memginap stasiun TV Al-Rabiya, yang sangat populer beberapa tahun belakangan yang muncul sengaja menyaingi Aljazeera.
Saya lihat pembawa berita live sampai mawancara Menteri Wakaf Mesir dan beberapa pengamat masalah Timur Tengah lainnya via telpon. Semua mereka mengutuk kejadian bom tersebut.

Ada beberapa hal dan fakta yang membuat saya yakin bahwa umat Islam (khususnya sejak kasus WTC 2001) sedang menghadapi konspirasi tingkat tinggi yang sedang dijalankan oleh kelompok anti Islam global:
Pertama, beritanya sangat dibesar-besarkan dan diekspos sedemikian rupa secara serentak oleh seluruh media, termasuk medsos bersamaan dengan saat peristiwa bom terjadi. Seakan mereka sudah saling tau atau tukar informasi sebelum kejadian. Begitu juga dengan kejadian-kejadian bom di wilayah lain di seluruh negeri Muslim.
Kedua, pembawa berita di TV Al-Arabiya dan semua tokoh yang diwawancara langsung dapat memastikan pelakunya, yaitu yang mereka namakan kelompok teroris Islam. Padahal penyelidikan dari pihak berwajib di Saudi belum memulai kerjanya.
Ketiga, baik materi berita yang diangkat, redaksi wawancara dan runing teks di TV Al-Arabiya sangat propokativ dan terlihat sekali kebohongannya, seperti: Para teroris itu tidak ada agamanya karena mereka berani membom tempat-tempat suci, bahkan di depan pintu Masjid Nabawi. Sbb itu, dunia internasional harus bekerjasama menghadapi/memerangi mereka dan berbagai ungkapan lainnya.
Keempat, seperti biasa, profokasi dan kebohongan itu mereka dukung dengan tampilan rekayasa gambar dan vidio kejadian.
Saya katankan pada sahabat yang nonton Al-Arabiya bersama, demi Allah, ini adalah kebohongan media. Bom yang terjadi jauh dari Masjid mereka syuting dari arah gerbang utama Masjid Nabawi. Kemudian dizooming sehingga seakan kejadiannya di samping Masjid Nabawi dan pembawa beritanya bilang: Bom terjadi depan pintu gerbang Masjid Nabawi.
Kalau ucapan perempuan pembawa acara itu benar, kami mungkin sudah luka atau mungkin juga tewas, karena dari sebelum berbuka sampai shalat Magrib tadi puluhan ribu jamaah persis berada depan gerbang utama Msjid Nabawi karena tidak bisa masuk ke dalam sagking banyaknya jamaah.
Dari kejadian bom Madinah ini, saya semakin yakin bahwa umat Islam sekarang sedang menghadapi fitmah dan konspirasi dari segala arah yang sangat luar biasa dengan menggunakan segala cara keji dan kebohongan agar umat ini tidak bisa bangkit dari kelemahan dan keterpurukan mereka.
Sebenarnya hal tsb sangat wajar karena Allah dan Rasulullah telah mengingatkan akan hal tsb dalam banyak ayat dan hadits.
Pertanyaanya ialah; kapan umat ini, wabil khusus para pemimpin negeri Muslim sadar? Hanya Allah yang Maha Tahu.
Kemudian, yakinlah rekayasa dan konspirasi kaum kafir dan para bonekanya tidak akan selalu berhasil karena mereka pada hakikatnya dengan berhadap-hadapan dengan Allah yang Maha Dasyat RekayasaNYA karena di tangn-Nya kendali jagad raya ini.
Yaa Allah aku sudah sampaikan.. aku sudah sampaikan.. aku sudah sampaikan. Maka saksikanlah.
Hamba-Mu yang berharap ampunan, kasih sayang dan syurga-Mu.*
Fathuddin Ja’far
Samping Masjid Nabawi, Malam 30 Ramadhan 1437 H