Hidayatullah.com– Partai pro-Kurdi Turkiye sebaiknya mendukung capres dari oposisi utama daripada mengajukan calonnya sendiri dalam pemilihan presiden bulan Mei mendatang. Demikian menurut tokoh politik Kurdi Selahattin Demirtas dari balik jeruji besi.
“Saya cenderung untuk mendukung kandidat bersama,” kata Selahattin Demirtas, tokoh partai pro-Kurdi di Turkiye HDP yang dua kali bertarung melawan Recep Tayyip Erdogan dua kali dalam pemilu, kepada AFP Kamis (26/1/2023) melalui seorang pengacara dari dalam penjara tempatnya dibui di kota Edirne.
Halkların Demokratik Partisi (HDP) atau Partai Rakyat Demokrat saat ini merupakan partai ketiga terbesar dalam parlemen Turkiye. Partai pro-Kurdi ini terancam bakal dilarang menjelang pemilihan umum di mana Erdogan berambisi untuk memperpanjang masa kekuasaannya untuk dekade ketiga.
Erdogan mencap HDP sebagai sayap politik dari militan-militan Kurdi yang dinyatakan oleh pemerintahannya sebagai organisasi terlarang.
Pengadilan tertinggi Turkiye diperkirakan akan memutuskan permintaan jaksa untuk membungkam parpol tersebut menjelang pemilu Mei mendatang.
HDP – yang fokus memperjuangkan hak-hak orang Kurdi yang termasuk minoritas di Turkiye – selama ini tidak masuk dalam koalisi enam partai oposisi yang sekarang berusaha mengajukan satu calon bersama untuk menghadapi Erdogan.
Namun, sejak memperoleh 12 persen suara dalam pemilu 2018, kekuatan politik HDP bermanfaat untuk memperkuat oposisi.
Dua kali Demirtas mengajukan diri sebagai capres. Upaya kedua dilakukannya dari balik jeruji, di mana dia dikerangkeng sejak 2016 atas berbagai macam dakwaan, yang sebagian terkait terorisme.
Politisi berusia 49 tahun itu menolak semua dakwaan dan pengadilan European Court of Human Rights di Brussels, Belgia, mendukungnya dan menyerukan pembebasannya.
Oleh karena Demirtas sudah dikenai terlalu banyak dakwaan sejak pemilu terakhir, dia tidak dapat mencalonkan diri dalam pemilihan umum.
Pemimpin HDP Pervin Buldan bulan ini mengisyaratkan bahwa partainya harus mengajukan calon presiden sendiri, meskipun tidak ada kandidat yang menonjol dan populer.
Meskipun mengakui koleganya kemungkinan akan mengambil keputusan tersebut, Demirtas memiliki pendapat berbeda perihal calon presiden.
“Pada tahap ini, sepertinya HDP akan mencalonkan kandidatnya sendiri,” katanya. Namun, “kompromi dengan HDP melalui negosiasi” masih bisa menghasilkan kandidat bersama yang mewakili seluruh oposisi Turkiye – termasuk Kurdi, katanya.*