Hidayatullah.com — Baru-baru ini, viral aksi penipuan QRIS palsu di Masjid Istiqlal Jakarta, dan Masjid Nurul Iman Blok M. Menanggapi itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Muhammad Cholil Nafis mengaku menyesalkan hal ini terjadi.
“Yang pertama saya menyesalkan. Kalau melihat gambar pelakunya sih kayak orang kaya. Tampangnya sekilas bukan orang yang tidak mampu. Yang kedua, keliatannya orang yang ngerti dunia perbankan. Jadi pasti ini orang terpelajar, orang yang mengerti. Nah kita menyesalkan juga orang yang mengerti, pinter tapi ngga bener. Artinya dia menggunakan kepintarannya untuk mengelabui masyarakat bahkan menipu umat. Saya sangat menyesalkan” ujar Kiai Cholil ketika dimintai keterangan di Hotel Sofyan Cutmutia Jakarta Pusat, Selasa (11/04/2023).
Ketua MUI Bidang Komisi Dakwah dan Ukhuwah ini menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati ketika akan memberikan sedekah kepada lembaga atau masjid.
“Saya pikir masyarakat harus hati-hati ke depannya. Ketika QRIS itu dibuka pasti muncul nama. Kalau yang muncul itu umpamanya bukan nama masjid, bukan nama yayasan tetapi nama pribadi maka gak usah dikirim. Sehingga kita lebih tertib untuk mengirim kepada kelembagaan, tidak rekening individu,” ungkapnya.
Apalagi peristiwa ini terjadi di bulan Ramadhan. Bulan di mana umat Islam sangat dianjurkan untuk bersedekah.
“Inikan lagi bulan Ramadhan, orang mungkin lagi dermawan-dermawannya karena memang diajarkan oleh rasulullah bulan Ramadhan agar dermawan, maka saya menyesalkan ada yang menipu yang model begini,” terang Pengasuh pesantren Cendekia Amanah Depok ini.
Kiai Cholil meminta lembaga perbankan harus turut berperan. Jangan sampai ada rekening yang tidak lengkap datanya.
“Dari mereka mengirim QRIS pasti sudah ketahuan ini rekeningnya siapa. Kalau nanti ada bank yang bisa buka rekening tanpa punya data saya pikir bank-nya harus dituntut karena dia sudah mengacaukan data. Nah kalau sudah bisa dilacak, maka tidak ada alasan, diblokir dan harus diproses hukum. Biar jera dan orang tidak melakukan hal yang sama,” tutupnya.* Rizki Ulfa Hadi