Hidayatullah.com— Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-XIV BMIWI di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta Pusat. Mengusung tema “Dengan Munas Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia Memperkokoh Kesatuan dan Persatuan Bangsa”, kegiatan ini akan berlangsung mulai hari Kamis hingga Jumat (18-19 Mei 2023).
Ketua panitia Munas, Dr. Iin Kendedes, MA. salam sambutannya melaporkan bahwa ada 35 Organisasi Masyarakat (Ormas) Wanita Islam yang hadir di Munas kali ini. “Di Munas kali ini, sudah ada 35 Ormas yang akan ikut. Ada juga ibu-ibu perwakilan dari wilayah-wilayah. Dari Aceh, Sumsel, Lampung, Sumut, Sulses, Sulteng, DKI Jakarta, Maluku dan lain-lainm,” ungkapnya.
Selain itu, sebagai ketua panitia ia juga mengabarkan bahwa kegiatan Munas ke XIV kali ini mendapatkan dukungan yang solid dari para pengurus dan dimulai dengan ramai dibuktikan dengan hadirnya ratusan peserta.
“Alhamdulillah kegiatan Munas ini mendapat antusiasme dari semua pengurus. Baik dari ormas-ormas di bawah naungan BMIWI, 35 ormas dan telah hadir juga ratusan peserta lebih yang mengisi kehadiran di ruangan ini pada pagi ini,” tuturnya.
“Nanti siang kita ada sosialiasasi 4 pilar MPR RI oleh bapak Hidayat Nur Wahid. Untuk Munas kita kali ini akan membahas ad-art, program kerja, rekomendasi-rekomendasi strategis, dan terakhir akan memilih presidium untuk periode berikutnya,” tutupnya.
Koordinator Presidium BMIWI periode 2018-2023, Dr. Hartini Salama, MM. juga naik ke podium dan memberikan sambutannya mewakili anggota presidium yang lain. Dalam sambutannya, ia mengingatkan akan pentingnya peran perempuan dalam menjaga ketahanan keluarga dan bangsa.
“Keluarga menjadi benteng utama dari masalah degradasi moral, ketidakadilan dan kezaliman yang makin hari makin nyata disajikan di depan kita. Maka semakin kuat ketahanan keluarga maka semakin kuat bangsa Indonesia,” ungkapnya.
“BMIWI organisasi yang sangat penting dalam membangun ukhuwah islamiyah di antara wanita Islam di Indonesia. BMIWI sebagai organisasi juga sangat strategis dalam membangun sinergi antar ormas keislaman wanita di Indonesia,” lanjutnya.
“BMIWI dibutuhkan karena kita perlu bergandeng tagan bersama-sama untuk mencapai cita-cita bersama. Institusi terkecil adalah keluarga. Tugas Wanita Islam mengawal keluarganya agar menjadi keluarga yang selamat dan moral keluarga terjaga. Kita berharap Munas BMIWI ini bisa lancar dan menghasilkan rekomendasi yang sangat strategis,” tutupnya dengan optimis.
Hadir juga di acara ini Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa’adi melalui video yang dikirimkan kepada panitia dan diputar di depan audiens. Melalui video tersebut, ia menyampaikan semangat dan spirit serta mengucapkan selamat atas terselenggaranya Munas XIV BMIWI.
Setelah pemutaran video, dewan penasehat BMIWI Ustadzah Zubaidah Mukhtar memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. “Jadi ingatlah ibu-ibu sekalian, ada gerakan Indonesia beradab. Kita ini sedang goncang, sedang sakit, nah keluarga inilah yang punya peranan yang utama. Wanita Islam terutama para ibu menjadi solusi yang harus berperan. Juga bisa berperan mencegah berbagai persoalan bangsa seperti masalah stunting misalnya. Para ibu harus menjaga makanan yang bergizi kepada anak.”
“Saya bersyukur, bisa menyaksikan perkembangan BMIWI, saya ini sekarang 89 tahun, nanti Oktober sudah 90. Saya sehat, makan enak tidur enak, tapi lutut udah pensiun. Tidak kuat lagi jalan berdiri lama”, ujar wanita yang juga merupakan pendiri BMIWI ini, setelah itu ia membuka acara secara resmi.*/Rizki Ulfanhadi