Hidayatullah.com– Pihak kejaksaan Belanda menyita sebidang tanah di dekat Amsterdam milik bekas menantu Vladimir Putin.
Tanah yang terletak di Duivendrecht itu milik Jorrit Faassen, seorang pengusaha Belanda yang pernah menikah dengan Maria Vorontsova, anak perempuan tertua Putin.
Menurut Heleen over de Linden, seorang praktisi hukum dan pakar bidang sanksi, penyitaan menunjukkan bahwa Faassen kemungkinan menjadi target investigasi, meskipun alasan pastinya tidak diketahui dari dokumen publik.
Kejaksaan Belanda tidak bersedia memberikan keterangan perihal alasan penyitaan atau apakah Faassen sedang diselidiki.
Hasil penelusuran oleh Follow the Money, The Guardian dan situs berita investigasi Rusia Proekt Media, mendapati bahwa register di badan pertanahan Belanda menunjukkan lahan tersebut disita pada 12 Mei oleh kantor kejaksaan pusat karena dianggap telah melakukan pelanggaran berkaitan dengan finansial, ekonomi dan lingkungan. Penyitaan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan kriminal.
Faassen, yang bermukim di Moskow, dikatakan telah diperiksa oleh pihak berwenang Belanda setibanya di bandara Schiphol belum lama ini, lapor Proekt Media hari Kamis (25/5/2/23), mengutip sebuah sumber yang mengenal Faassen.
Menurut laporan itu, orang tersebut mengatakan petugas mengintrogasi Faassen dengan alasan “mengelak dari sanksi” dan menyita laptop serta ponselnya. Dia kemudian segera kembali ke Moskow, imbuh orang tersebut.
Faassen tidak menjawab panggilan telepon dan email yang dikirimkan oleh The Guardian berisi pernyataan perihal penyitaan tanah dan insiden di Schiphol.
Dua anak perempuan Putin yang sudah dewasa, Maria and Katerina, dimasukkan ke dalam daftar sanksi Uni Eropa dan Amerika Serikat pada bulan April 2022, tidak lama setelah Rusia melancarkan invasi berskala penuh ke Ukraina. Faassen tidak menjadi subyek sanksi di AS, Uni Eropa maupun di Inggris.
Faassen menikahi Vorontsova pada 2008 tetapi pasangan itu dikabarkan sudah bercerai. Mereka memiliki seorang putra berusia 10 tahun, menurut laporan media Rusia.
Tanah seluas 1.432 meter persegi itu beralamat di Molenkade 28, Duivendrecht, tidak jauh dari Amsterdam ke arah tenggara. Faassen pada 2021 pernah mengajukan izin pembangunan sebuah rumah dan enam bangunan kantor kecil di lahan itu. Namun, pada Maret 2022 pemerintah setempat menghentikan prosedurnya dengan alasan keterkaitan Faassen dengan Putin.
Masyarakat sepertinya mengetahui bahwa pemilik tanah itu berkaitan dengan Vladimir Putin, sebab ketika aktivis prodemokrasi Rusia Alexei Navalny ditangkap di sekitar lahan terpampang spanduk “Bebaskan Navalny” dan pada April 2022 tertancap bendera Ukraina di lahan tersebut.*