Hidayatullah.com– Bekas pemimpin oposisi Kamboja Sam Rainsy dideportasi dari Malaysia hari Rabu (31/5/2023) setelah sebelumnya masuk dengan menggunakan paspor Prancis.
Khmer Times hari ini melaporkan bahwa Rainsy dan beberapa tokoh dari partainya yang dinyatakan terlarang di Kamboja bepergian ke Kuala Lumpur guna menggelar pertemuan. Namun, Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim memerintahkan pengusiran mereka setelah mengetahui kehadirannya di Malaysia pagi ini, lapor kantor berita Bernama.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengatakan Anwar sebelumnya sudah memberikan jaminan kepadanya bahwa Rainsy tidak akan pernah diperbolehkan menjejakkan kaki di Malaysia dan bahwa dia berhasil mendapatkan jalan masuk hanya melalui akal-akalan.
“Sekarang dia (Rainsy) sedang berada di bandara, bersiap untuk pergi. Kemarin, dia berusaha menggelar pertemuan di KL tetapi tidak diperbolehkan,” kata Hun Sen seperti dikutip Khmer Times.
“Anwar tidak mengetahui kedatangan Rainsy karena dia terbang dengan pesawat pribadi menggunakan paspor Prancis,” imbuhnya.
Menurut Hun Sen, rencananya Rainsy setelah dari Malaysia akan melanjutkan perjalanan ke Thailand.
Rainsy sebelumnya mengatakan di media sosial bahwa dia akan kembali ke Kamboja melalui Thailand, memanfaatkan perubahan politik di Thailand setelah pemilihan umum.
Namun, Hun Sen memperingatkan Rainsy bahwa dia siap untuk “menyambutnya” dengan peluncur roket self-propelled “BM-21 Grad”.*