Hidayatullah.com—Militer Niger mengumumkan kudeta terhadap Presiden Mohamed Bazoum. Pernyataan ini dipublikasikan pada Rabu (26/9/2023) malam waktu setempat.
Mengklaim sebagai Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air (CLSP), militer Niger membacakan pernyataan kudeta tersebut. Terlihat pernyataan itu direkam dan ditayangkan televisi pemerintah, ORTN.
Kolonel Amadou Abdramane, pemimpin kudeta, menyatakan Presiden Mohamed Bazoum memang perlu digulingkan. Sebab situasi keamanan memburuk dan krisis sosial serta ekonomi yang terus terjadi.
Jam malam diberlakukan antara pukul 22.000 hingga 05.000. Semua perbatasan negara telah ditutup.
Presiden Bazoum juga ditahan sejak Rabu pagi. Ia ditahan dengan penjagaan dari pasukan pengamanan presiden.
Rakyat Niger yang mendengar kabar kudeta, lalu banyak yang turun ke jalan. Mereka mencegah kudeta dan menyerukan agar Presiden Bazoum dibebaskan.
Jenderal Omar Tchiani yang merupakan kepala pasukan pengamanan presiden dalam 10 tahun terakhir, diduga berada di balik kudeta tersebut. Sebelumnya Presiden Bazoum ingin memberhentikan Tchiani.
Niger adalah negara yang terletak di Afrika bagian barat. Seluruh wilayah perbatasannya merupakan daratan.
Ini bukan kali pertama Niger mengalami kudeta. Upaya kudeta sejak merdeka dari Prancis pada 1960, terus mengalami pergolakan.*