Hidayatullah.com – Defense for Children International – Palestine (DCIP) mencatat sedikitnya 105 anak Palestina telah syahid sejak Sabtu dengan Zionis Israel melarang masuknya makanan, bahan bakar, listrik dan air ke Jalur Gaza.
Lembaga itu mengkonfirmasi 105 anak Palestina tersebut syahid akibat serangan langsung “Israel” di Jalur Gaza antara tanggal 7 dan 11 Oktober, sementara Kementerian Kesehatan di Gaza hari ini mengumumkan lebih dari 326 anak telah terbunuh.
Staf DCIP di Gaza dan Tepi Barat terus mendokumentasikan dan mengonfirmasi kematian anak-anak Palestina seiring dengan berlanjutnya serangan bom penjajah Zionis.
Pemboman “Israel “yang intensif di seluruh Jalur Gaza, kurangnya pasokan listrik, serangan udara terhadap infrastruktur telekomunikasi, dan tingkat kematian anak setiap hari yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah menyebabkan jeda antara jumlah korban jiwa yang dikonfirmasi oleh DCIP dan total keseluruhan kematian anak yang dipublikasikan secara teratur oleh Kementerian Kesehatan Gaza.
“Pasukan Israel menghancurkan seluruh lingkungan di Jalur Gaza karena serangan darat berskala besar akan segera terjadi,” kata Ayed Abu Eqtaish, direktur program akuntabilitas di DCIP. “Bantuan kemanusiaan segera diperlukan untuk melindungi warga sipil saat pasukan Israel bersiap untuk mengintensifkan serangan dan para pejabat ‘Israel’ menyatakan niat mereka untuk melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan lebih lanjut.”
Sekitar pukul 18.00 pada tanggal 9 Oktober, pesawat tempur Zionis menargetkan sebuah bangunan dua lantai di belakang Aula Emas di daerah Americana di sebelah barat Beit Lahia di Jalur Gaza utara, membunuh sedikitnya 14 orang Palestina, termasuk setidaknya enam anak-anak. Tim penyelamat berhasil menemukan tujuh jasad.
Sebuah serangan udara “Israel” menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal, juga tanpa peringatan, di kamp pengungsi Jabalia sekitar pukul 9 pagi pada tanggal 10 Oktober, menewaskan empat orang Palestina, termasuk tiga anak-anak.
Pesawat-pesawat tempur “Israel” menyasar sebuah bangunan tempat tinggal sekitar pukul 11 pagi pada 10 Oktober di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, membunuh 14 warga Palestina, termasuk tujuh anak-anak, menurut dokumentasi yang dikumpulkan oleh DCIP.
Pesawat tempur “Israel” menghancurkan sebuah bangunan tempat tinggal berlantai tiga tanpa peringatan di daerah Tal Al-Zaatar di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara sekitar pukul 21.25 pada 10 Oktober, membunuh semua orang yang ada di dalamnya, termasuk sedikitnya seorang anak berusia 10 tahun, demikian menurut dokumentasi yang dikumpulkan DCIP. Tim pertahanan sipil Palestina telah menemukan dua mayat dari bangunan tersebut, sementara diperkirakan 10 orang Palestina berada di dalam saat pengeboman terjadi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain insiden-insiden tersebut, DCIP telah memastikan syahid 11 anak Palestina di Jalur Gaza dalam serangan-serangan lain, meskipun para peneliti lapangan DCIP masih mengumpulkan dan memverifikasi rincian insiden-insiden tersebut.
Lebih dari 263.934 orang di Jalur Gaza telah meninggalkan rumah mereka karena pengungsian massal meningkat seiring dengan meningkatnya serangan Zionis, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA).
Lebih dari 175.486 warga Palestina yang mengungsi di dalam negeri berlindung di 88 sekolah PBB di seluruh Jalur Gaza, sementara lebih dari 73.900 warga Palestina, yang rumahnya hancur atau rusak, ditampung oleh kerabat dan tetangga, menurut UN OCHA.*