Hidayatullah.com—Jumlah syuhada warga Palestina akibat serangan udara penjajah ‘Israel’ di Jalur Gaza meningkat menjadi 2.808 orang, kata Kementerian Kesehatan hari Selasa (17/10/2023) ini.
Menurut kementerian, setidaknya 10.859 warga Palestina terluka dalam pemboman ‘Israel’ di tepi pantai, mengutip laporan Anadolu Agency. Sepuluh hari “Operasi Pedang Besi” setelah balasan kepada pejuang kemerdekaan Palestina dan Al-Qassam, pemboman dan blokade penjajah di Jalur Gaza terus berlanjut.
Lebih dari satu juta orang, hampir setengah dari populasi Gaza, mengungsi menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Gaza mengalami krisis kemanusiaan yang parah tanpa listrik sementara persediaan air, makanan, bahan bakar dan obat-obatan semakin menipis ketika warga sipil mengungsi ke selatan menyusul peringatan ‘Israel’ untuk mengungsi dari utara.
Genosida yang dilakukan penjajah ‘Israel’ dimulai ketika pejuang kemerdekaan Palestina dan Al-Qassam hari Sabtu, 7 Oktober 2023 memulai “Operasi Taufan Al-Aqsha” (Operasi Badai Al-Aqsha”, serangan mendadak yang dilakukan berbagai kelompok termasuk serangan roket dan infiltrasi ke ‘Israel’ melalui darat, laut, dan udara.
Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina mengatakan infiltrasi ke wilayah Palestina yang dicaplok ‘Israel’ merupakan pembalasan atas berbagai penodaan terhadap Masjid Al-Aqsha dan meningkatnya kekerasan pemukim haram terhadap warga Palestina.
Militer ‘Israel’ kemudian melancarkan operasi pembalasan terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza. Lebih dari 1.400 ‘Israel’ tewas, dan 200 orang ditawan milisi pejuang kemerdekaan.*